ONESIMUS — Topik Inspirasi Spiritualitas Iman (ISI) saat ini adalah Janji TUHAN Memukul dan Merangkul. TUHAN memukul dan merangkul kita untuk menunjukkan bahwa DIA sungguh-sungguh mengasihi kita.
Mengapa janji Tuhan memukul dan merangkul? Dasar Firman Tuhan atas pertanyaan tersebut terambil dari bacaan Alkitab pada I Tawarikh 21:1-17. Dalam bacaan tersebut, penulis kitab ini menceritakan kesalahan Daud tidak mengindahkan firman (perkataan) Tuhan, sehingga Tuhan menghukum (baca: memukul) umat-Nya sendiri. Lalu, Daud menyesali perbuatannya dan memohon pengampunan kepada Tuhan.
Meskipun Daud adalah orang pilihan dan berkenan di hati Tuhan, tetapi bukan berarti ia bebas dari kewajiban dan tanggung jawabnya kepada Tuhan. Ketika Daud berdosa bukan berarti bebas dari hukuman atau pukulan Tuhan. Ada tertulis di Wahyu 3:19:
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Selain kutipan ayat di atas, baca juga Kitab I Petrus 2:20:
Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Ada 4 hal yang harus kita pahami tentang pukulan Tuhan, yaitu: 1. Tuhan memukul ada batasnya. 2. Tuhan memukul ada tujuannya. 3. Tuhan memukul pasti ada pemulihannya. 4. Tuhan memukul ada upahnya.
Tuhan tidak pernah salah dalam memukul. Jika Dia memukul, kita tidak perlu memberontak. Tetapi yang paling menentukan adalah sikap kita ketika Tuhan memukul.
Sikap yang tepat saat dipukul Tuhan adalah: 1. Jangan mengeraskan hati. 2. Jangan patah semangat dan hilang harapan. 3. Jangan menghitung-hitung jasa. 4. Selalu memohon kekuatan dan pengampunan dari Tuhan.
Ganjaran Tuhan adalah nilai tambah yang akan membuat kita semakin dewasa di dalam Dia. Di sinilah janji Tuhan merangkul setelah kita dipukul. Tuhan memukul dan merangkul kita untuk menyatakan bahwa Dia sungguh-sungguh mengasihi kita.
Penulis: Boy Tonggor Siahaan
Leave a Reply