Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga: Tonggak Awal Gereja Mewartakan Injil

Kenaikan Tuhan Yesus

ONESIMUS — Sahabat Onesimus, setiap tahun tentu Gereja merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. Ini adalah rangkaian hari raya dalam Liturgi Gereja di mana Kristus menjadi pusat (sentral) perayaan atau biasa kita sebut Kristosentris. Hari Kenaikan dihitung 40 hari sejak Hari Raya Paskah.

Mungkin banyak di antara kita menganggap Hari Kenaikan Tuhan Yesus biasa-biasa saja. Maksudnya, Hari Kenaikan ini kurang mendapat perhatian kita daripada Natal dan Paskah. Padahal sebenarnya, Hari Kenaikan memiliki momen yang penting bagi Gereja karena inilah menjadi tonggak awal Gereja mewartakan Injil Kristus.

Untuk mewartakan Injil Kristus, Gereja memiliki dasar fondasi yang kuat mengapa Kristus menjadi sentral kehidupan bagi keselamatan dunia. Berikut dasar fondasi yang perlu Saudara pahami secara mendalam:

1. Yesus adalah Tuhan yang tempat kediaman-Nya di sorga

Injil Yohanes secara tegas mengatakan: “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.” (Yoh. 3:13)

Jelas sekali, Yesus sendiri yang mengatakan seperti itu kepada murid-murid-Nya. Dia di sini adalah Tuhan yang telah turun dari sorga menjadi manusia, sebutannya Anak Manusia. Yesus adalah inkarnasi Tuhan menjadi Anak Manusia. Yesus turun (lahir) ke dunia. Dia berasal dari sorga turun ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia.

2. Misi Yesus di Bumi telah selesai

Misi keselamatan dari Bapa-Nya sudah Yesus kerjakan dengan kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Selanjutnya, Yesus kembali ke tempat kediaman-Nya di sorga. Misi mewartakan Injil-nya diteruskan kepada murid-murid-nya dan akhirnya kepada kita sebagai Gereja-Nya.

“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” (Yoh. 17:4)

3. Yesus menyerahkan tugas pemberitaan Injil kepada kita dan Gereja

Sebelum naik ke sorga, Yesus terlebih dahulu memberikan tugas kepada para murid-Nya untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa (baca Mat. 28:19-20 dan Mrk. 16:15-18). Tugas pemberitaan Injil menjadi tugas utama pengikut Kristus (secara personal) dan tugas utama gereja (secara komunal). Beritakanlah Injil melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan Saudara.

4. Yesus adalah penguasa dunia dan sorga

Setelah Yesus terangkat ke sorga, Dia duduk di sebelah kanan Allah, Bapa-Nya. Injil Markus menuliskannya demikian: “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.” (Mrk. 16:19)

Yesus duduk di sebelah kanan Allah berarti Dia memiliki otoritas (kekuasaan). Allah telah memberikan otoritas kepada Yesus menjadi penguasa, baik di dunia maupun di sorga. Ini berarti kita tidak perlu takut memberitakan Injil karena otoritas sepenuhnya ada di tangan Tuhan Yesus. Tidak ada otoritas yang dapat mengalahkan otoritas Kristus. Bahkan iblis dan setan pun tidak dapat mengalahkan kuasa-Nya.

5. Yesus mengutus Roh Kudus setelah 10 hari kenaikan-Nya

Setelah kenaikan-Nya ke sorga, sepuluh hari kemudian Yesus mengutus Roh Kudus kepada murid-murid-Nya (gereja). Roh Kudus ini akan mengajarkan kita tentang apa yang sudah Yesus ajarkan, kebenaran, dan keadilan.

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8)

Selain itu, Roh ini pun akan memberikan penghiburan ketika kita mengalami penderitaan karena Injil Kristus. Karena itu, Ia disebut Roh Penghibur.

“…., tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh. 14:26)

“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” (Yoh. 15:26)

Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. (Kis. 9:31)

Demikianlah sedikit refleksi iman dari kami. Kiranya Saudara memperoleh berkat Tuhan dari tulisan ini.

Penulis: Boy Tonggor Siahaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?