Bacaan:
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu — Amsal 6:20
Tanggal: 02 Juli
Kitab Amsal adalah kitab berisikan kata-kata hikmat dan didikan dari Raja Salomo yang ditujukan kepada orang muda khususnya. Tujuan Amsal ini sangat jelas dituliskan (baca Ams. 1:1-7) untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda.
Sebelumnya, mari kita kenali siapa itu orang muda? Kita bisa tahu siapa kelompok orang muda ini, berdasarkan kata orang muda, atau juga disebut pemuda adalah laki-laki maupun perempuan dengan periode hidup masih muda, atau keadaannya muda. Biasanya mengacu pada tahap kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa, masa transisi antara menjadi pribadi yang ketergantungan menjadi mandiri.
Ada apa dengan orang muda, sehingga ada kitab spesial yang diberikan kepada mereka? Masa muda sebagai fase kehidupan manusia sangat penting baik secara sosial dan psikologis. Ini merupakan masa transisi dari masa remaja yang menjalani kehidupan bersenang-senang menuju masa yang menuntut tanggung jawab. Pada masa ini orang muda rentan mengalami banyak permasalahan dalam menjalani kehidupannya. Masa di mana ia mencari, menemukan, memantapkan, dan reproduktif, yakni suatu masa penuh dengan masalah. Orang muda di masa ini menuntut kemampuan mengendalikan emosi, sosialisasi, komitmen, kemandirian, kreativitas, serta penyesuaian diri terhadap perubahan nilai-nilai dan pola hidup yang baru.
Peran dan tanggung jawab orang muda semakin besar dan bertambah. Dia harus belajar melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orangtua atau orang lain, mandiri secara ekonomi, psikologis, dan sosiologis.
Kitab Amsal sangat relevan di masa kini, terlebih masa muda yang dijalankan orang muda sekarang sangat berbeda dari yang dialami oleh generasi sebelumnya. Bagaimana agar orang muda dapat memiliki kehidupan selamat, bahagia dan sejahtera? Kita Amsal berulang-ulang menuliskan agar anak-anak mendengarkan, memelihara dan tidak menyia-nyiakan didikan dan ajaran orangtuanya. Orangtua adalah pribadi yang Tuhan beri kepercayaan dan otoritas untuk mengasuh anak mereka, baik itu melahirkan, memelihara, merawat, menjaga, mendidik dan mengajar.
Semua orangtua tentunya menginginkan dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Memberi nasihat, mengingatkan, menegur, melarang bahkan memarahi bagian dari didikan, ajaran bahkan perintah yang biasanya dilakukan orangtua. Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan. (Baca Amsal 6:23). Mungkin dalam prosesnya ada hal-hal yang tidak selalu sesuai dengan pendapat atau keinginan anak. Di sinilah dituntut tanggung jawab anak agar menghormati otoritas yang Tuhan berikan kepada orangtua untuk mengelola perbedaan pendapat dan keinginan dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik, sehingga akhirnya menjadi berkat. (TRP)