Keluarga Kristen Pembentuk Karakter Kristus

Karakter Kristus, Didikan Tuhan
Bagikan:

Loading

Bacaan:
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. — 2 Timotius 3:15

Tanggal: 03 Juli

Dalam sosiologi, kita mempelajari bahwa keluarga adalah lembaga atau unit masyarakat terkecil. Keberadaan keluarga berperan dan memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan suatu generasi bangsa. Secara otomatis, iman Kristiani keluarga sangat menentukan kualitas  generasi Kristen.

Keluarga inti biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam berbicara keluarga Kristen, ayah dan ibu memiliki tanggung jawab dalam mendidik anak(-anak)nya menjadi murid/pengikut Kristus yang seturut dengan kehendak Bapa kita.

Pada renungan sebelumnya, kita sudah melihat bahwa salah satu kunci kebahagiaan keluarga adalah takut akan TUHAN dengan disertai hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

Takut akan TUHAN ini sesungguhnya adalah dasar pembentuk karakter dalam keluarga. Setidak-tidaknya kita mengasumsikan bahwa seorang ayah dan seorang ibu sebelum mereka membentuk satu keluarga Kristen baru, mereka sudah memiliki karakter tersebut. Karakter tersebut adalah karakter Kristus yang Ilahi (Divine) dan yang manusiawi (humanity).

Bagaimana dengan keluarga Kristen yang minim atau bahkan sama sekali nyaris tidak memiliki karakter Kristus tersebut? Sarannya adalah mereka sebaiknya mendapatkan bimbingan dari keluarga Kristen yang mumpuni memiliki Karakter Kristus atau Gereja dapat memfasilitasi dengan suatu pembinaan khusus.

Seorang ayah dan seorang ibu sudah mantap dan matang dalam memiliki Karakter Kristus, mereka dapat secara langsung mendidik anak-anak mengenal dan memiliki Karater Kristus.

Hal ini sama seperti yang dilakukan Rasul Paulus kepada anak “rohaninya” Timotius. Sejak usia muda Rasul Paulus mendidik Timotius mengenal Kristus melalui Kitab Suci. Bahkan akhirnya Timotius sendiri memiliki Karakter Kristus yang berasal dari Roh Kudus. Roh Kudus memberinya hikmat Tuhan, sehingga hikmat Tuhan tersebut menuntun jalan hidupnya.

Karena itu, sebuah keluarga Kristen perlu membangun persekutuan yang akrab dengan Allah Tritunggal (vertikal) dan persekutuan akrab dengan anggota keluarga (horisontal) yang dapat diperluas menjadi persekutuan kelompok kecil, lingkup dan wilayah, gereja, dan bahkan bangsa.

Mengapa keberadaan keluarga Kristen berperan penting bagi suatu generasi bangsa? Sebab berawal dari keluarga Kristen inilah nilai-nilai kristiani mulai ditanamkan dan dipraktekkan secara efektif, kontinyu dan konsisten dari hari ke hari. Jadi kita dapat katakan bahwa keluarga adalah faktor utama penentu karakter, mulai dari lingkup kecil (keluarga), gereja dan masyarakat, serta bangsa.

Salah satu perangkat dalam membangun karakter Kristus dalam keluarga Kristen adalah dengan rutin mengikuti renungan harian. Kita seringkali kurang memberi perhatian terhadap kegiatan rutin membaca renungan harian ini dan maaf agak menyingkirkannya dari kehidupan kita.

Ada banyak pilihan dalam menentukan renungan harian apa yang cocok dengan diri kita. Kami dari KOMUNITAS ONESIMUS berupaya dan berusaha memberikan sebuah Renungan Harian ONESIMUS yang digali dari pendalaman Alkitabiah dan refleksi iman yang telah dibentuk melalui Karakter Kristus.

Tuhan menghendaki setiap ayah dan ibu mengajarkan kepada anak-anaknya tentang nilai kebenaran firman Tuhan secara terus-menerus, berulang-ulang, di mana pun dan kapan pun waktunya.

Mengakhiri renungan ini mari kita baca 2 Tim. 3:16 ini:

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *