Bacaan:
Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. — Ulangan 5:16
Tanggal: 04 Juli
Perintah untuk menghormati orangtua adalah perintah pertama yang Tuhan berikan yang berhubungan dengan hubungan manusia. Ini merupakan suatu kewajiban, sesuatu yang harus dilakukan meskipun suka atau tidak. Namun tidak sebatas perintah saja yang Tuhan berikan, juga ada janji berkat di dalamnya.
Ketika membaca ayat ini, saya berpikir: “Bagaimanakah relasi antara anak dengan orangtua di dalam kehidupan sehari-hari bangsa Israel pada zaman Musa, sehingga Tuhan mengeluarkan perintah ini?”
Untuk siapa perintah ini Tuhan berikan? Tuhan memberikan perintah untuk menghormati ayah dan ibu. Ayah dan ibu merupakan panggilan dalam kehidupan sehari-hari bagi orangtua, yang mana mereka merupakan orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga. Salah satu tanggung jawabnya, yaitu: mengasuh anak. Kita dapat pastikan perintah ini diberikan kepada orang berpredikat sebagai anak dan semua kita memiliki predikat tersebut. Jadi perintah ini untuk kita semua. Suka atau tidak, perintah ini wajib kita kerjakan.
Kalimat hormatilah ayah dan ibumu merupakan perintah kepada anak untuk menunjukkan rasa hormat yang besar, merasa harus melakukannya karena itu benar secara moral.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak bentuk penerapan menghormati orangtua yang bisa dilakukan. Ketika kita masih muda, terlebih masih tinggal serumah dengan mereka, kita harus tunduk kepada otoritas orangtua. Meskipun memiliki perbedaan pendapat, beda gaya, beda selera kita harus tetap menunjukkan rasa hormat.
Saat kita dewasa, kita harus menghargai orangtua sekalipun kita telah mandiri secara keuangan. Apakah kita anak laki-laki atau anak perempuan, apakah kita tinggal bersama mereka atau tidak, berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, menghormati sudut pandang mereka dan menunjukkan kepedulian kita dengan senantiasa memberikan waktu bagi mereka. Ketika mereka menjadi tua adalah kewajiban kita membahagiakan dan menyejahterakan orangtua.
Yesus telah memberikan teladan menghormati orangtua jasmani, dalam hal ketaatan yang harus diikuti oleh kita meskipun Dia adalah Anak Allah (Luk. 2:51).
Ul. 5:16 ini secara langsung membahas hubungan antara anak dan orangtua namun ketika kita menafsirkan ayat ini dalam terang Kristus, ini menunjuk kepada hubungan Kristus sebagai Anak Allah dengan Bapa, yang harus kita cerminkan di dalam diri kita. Ketika kita melihat hubungan Kristus dengan Bapa sebagai contoh bagi kehidupan kita, maka berkat-berkat Tuhan yakni umur panjang dan keadaan baik pasti menyertai kita. (TRP)