Phubbing, Waspadailah Sebelum Merusak Relasi Anda

Phubbing

ONESIMUS — Mungkin banyak di antara kita belum mengetahui apa itu phubbing? Semua orang sepakat bahwa phubbing berbahaya karena ia dapat merusak relasi Anda dengan orang terdekat (keluarga, sahabat, teman, atau rekan bisnis) dan orang lain. Bahkan ia dapat merusak relasi Anda dengan TUHAN. Ah masak sih? Ya, ini serius. Karena itu, Anda harus mengetahui tentang phubbing.

Phubbing adalah sebuah istilah dari kata ‘phone’ (lebih tepat handphone, smartphone atau istilah lain gadget) dan kata ‘snubbing’ (mengabaikan, menolak, atau bahkan menghina). Jadi kalau kita terjemahkan phubbing artinya adalah kita mengabaikan orang lain karena kita asyik sendiri dengan hand phone (HP), gadget, atau alat elektronik mobile lainnya.

Karena kita asyik sendiri menggunakan alat-alat elektronik mobile yang mudah kita bawa ke mana-mana, maka kita menjadi tidak peduli dengan apapun yang ada di sekitar kita, termasuk orang terdekat yang kita kenal maupun orang lain.

Kalau kita membiarkan terus-menerus, maka kita dapat merusak relasi dengan orang-orang terdekat (keluarga, saudara, handai taulan, teman) maupun orang lain. Hubungan sosial kita dengan mereka makin tergerus dan makna komunikasi kita dengan mereka makin meluntur, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Jadi phubbing menyebabkan interaksi kita dengan telepon seluler (HP) atau alat mobile lain lebih lama ketimbang interaksi kita dengan manusia. Kalau hal itu kita biarkan terlalu lama, maka kita menjadi rentan bersosialisasi dan kita sendiri makin kurang menghargai diri sendiri sebagai manusia (kemanusiaan kita tergerus).

Kampanye Stop Phubbing

Sebenarnya bibit phubbing itu sudah teridentifikasi sejak manusia kecanduan menonton televisi dan bermain video games saku. Setelah muncul HP, internet, dan sosial media, phubbing makin jelas dampak buruknya ketika kita tidak mampu mengontrolnya atau sudah kecanduan.

Hal itulah yang menimbulkan kekhawatiran para ahli bahasa, sosiolog, psikolog, budayawan, dan bahkan teolog. Pada 2012 lalu, sebuah agensi periklanan McCann gencar berkampanye untuk menghentikan phubbing dan kemudian media di seluruh dunia meramaikannya. Setelah itu, istilah tersebut resmi didaftarkan dalam kamus Macquarie.

Pada awalnya, Alex Haigh, mahasiswa Australia yang magang di perusahaan periklanan terkenal McCann di Australia, sempat disebut sebagai orang yang mencetuskan istilah phubbing. Ia kemudian direkrut menjadi pegawai tetap di sana. Bahkan sempat ada film berjudul A Word is Born yang merekam keseluruhan proses penemuan istilah tersebut dan menjadi iklan untuk Macquarie Dictionary Australia.

Apa sebenarnya dampak buruk phubbing bagi kita?

Pemaparan di atas sudah jelas bahwa phubbing dapat merusak hubungan (relasi) antarmanusia dan komunikasi tatap muka secara langsung. Namun, ada beberapa hal mengakibatkan dampak buruknya, misalnya: kita tidak menghargai keberadaan orang lain dalam suatu pertemuan. Bahkan kita tidak menghargai kehadiran Tuhan dalam persekutuan ibadah, ketika kita asyik bermain HP.

Dampak buruk lainnya, phubbing membuat kita menjadi egois berlebihan, kurang (bahkan tidak) memiliki kepekaan sosial dan kemanusiaan, kehilangan kepercayaan dari orang lain, dan kurang mampu mengaktualisasi diri kepada sesama.

Contoh nyata dampak buruk lainnya dapat kita baca dalam artikel menarik pada Chinadaily.com. Artikel tersebut menuliskan dampak buruknya, seperti dapat mengancam putusnya hubungan dalam keluarga, persahabatan, dan bahkan mampu mengancam terputusnya relasi.

Bagaimana agar kita tidak terpapar dampak buruknya?

Berikut ini ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan agar tidak terpapar dampak buruk phubbing:

  • Utamakan relasi kepada TUHAN dan relasi dengan sesama. Dengan mengutamakan kedua relasi tersebut, kehidupan kita ditentukan dan bergantung pada hal tersebut.
  • Kita harus menanamkan dalam otak kita bahwa semua alat elektronik mobile adalah alat bantu dan kita tidak bergantung penuh padanya. Tanpa alat itu pun kita masih bisa hidup dan berkomunikasi.
  • Dalam suatu pertemuan dan dalam suatu ibadah atau persekutuan, kita harus dapat mengontrol semua alat elektronik mobile dan bukan sebaliknya. Karena itu, kita membutuhkan penguasaan diri yang benar.
  • Supaya kita tidak terjebak menjadi phubber karena kecanduan phubbing, kita harus mampu membatasi diri dan membatasi waktu menggunakan alat-alat mobile.

Tips: Jangan sampai semua alat elektronik mobile yang kita beli dengan hasil jerih payah sendiri itu, justru memisahkan relasi kita dengan orang-orang yang kita sayangi dan bahkan memisahkan relasi kita dengan TUHAN.

Penulis: Boy Tonggor Siahaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?