Bacaan:
Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. — Ulangan 6:7
Tanggal: 22 Juli
Mari kita membaca Ul. 6, ini merupakan perintah Tuhan untuk diajarkan kepada bangsa Israel oleh Musa. Tertulis kata perintah, ketetapan dan peraturan artinya wajib dilaksanakan. Kalau anak muda bilang ‘harga mati, tidak ada tawar menawar.’ Apa isi perintah yang disampaikan Musa itu sampai harus dilakukan? yakni “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.”
Perintah untuk mengasihi Tuhan tidak hanya berlaku bagi orangtua namun juga anak-anak. Mungkin ketika Musa menyampaikan perintah ini anak-anak tidak ikut mendengarkannya. Tapi, jelas dituliskan orangtua berkewajiban mengajarkan kepada anak-anak mereka: “haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Orangtua yakni ayah dan atau ibu; orang yang melahirkan, mengasuh dan membesarkan anak atau wali dari seorang anak adalah yang berkewajiban untuk mengajarkannya. Mengajarkan artinya tidak sekadar memberitahu. Orangtua harus membantu anak dengan menjelaskan dan menunjukkan bagaimana cara melakukannya, sehingga dapat membuat mereka berpikir, merasakan, atau bertindak dengan benar dan baik. Anak-anak butuh waktu agar sampai pada tahap ini maka perlu mengajarkannya berulang-ulang. Alkitab juga menjelaskan kapan waktu yang tepat bagi orangtua mengajarkan hal ini kepada anak-anaknya, yakni apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Ketika anak usia berapa ini bisa dilakukan orangtua? Tentunya pada saat anak-anak masih kecil, usia dini.
Pada saat usia dinilah, besar kemungkinan orangtua berhasil mendidik anak-anaknya karena masih memungkinkan untuk menjalankan proses perencanaan, pengaturan, pengarahan dan pengendalian terhadap anak-anaknya. Jika mendidik anak dimulai saat usia remaja, akan banyak pesaing orangtua (misalnya anak yang kursus, mengerjakan PR, ekstra kurikuler, melakukan hobinya, bermain dengan teman sebaya) dan akan membutuhkan upaya dan kerja ekstra.
Kehidupan masa kini dinilai semakin memprihatinkan. Tidak pernah dibayangkan sebelumnya akan terjadi Covid-19 yang berdampak pada setiap sisi kehidupan manusia termasuk dunia sosial. Mulai dari teknologi yang semakin maju, masuknya budaya asing, hingga pergeseran makna dan tujuan hidup. Hal-hal tersebut menciptakan kebiasaan dan perilaku baru yang melompati apa yang biasanya dilakukan sehingga bisa mengubah karakter dan kepribadian seseorang.
Ulangan 6 sangat relevan untuk terus dikerjakan dalam kehidupan masa kini. Tuhan tidak hanya memberi perintah saja namun ada janji berkat, “supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak; supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik; mengusir semua musuhmu dari hadapanmu.” Mahkota orang-orangtua adalah anak cucu, maka marilah kita dengan tekun mengajari mereka akan kebenaran firman Tuhan agar mahkota itu selalu bersinar indah. (TRP)
Leave a Reply