Bacaan:
Jangan biarkan orang lain memandang rendah dirimu karena kamu masih muda, tetapi berikan teladan bagi orang-orang percaya dalam ucapan, perilaku, cinta, iman, dan kemurnian. — 1 Timotius 4:12
Tanggal: 24 Juli
Banyak tokoh di Alkitab dapat dikatakan menjadi teladan bagi umat Allah, misalnya Yusuf bin Yakub, Musa, Yosua, Kaleb, Daniel, Messakh, Abednego, Nehemia, Yesaya, dan lain-lain. Mereka sudah mampu menunjukkan integritas, kepemimpinan, dan teladan sejak masih muda yang seturut kehendak Tuhan.
Nah, inilah yang dinasihatkan Rasul Paulus kepada Timotius. Kata Paulus kepada Timotius: “Jangan biarkan orang lain memandang rendah dirimu karena kamu masih muda, tetapi berikan teladan bagi orang-orang percaya dalam ucapan, perilaku, cinta, iman, dan kemurnian.” (1 Tim. 4:12)
Paulus berani menyampaikan hal tersebut kepada Timotius karena Paulus yakin bahwa Timotius sudah matang dalam kedewasaan iman dalam Kristus.
Sejak masih kecil (usia sangat muda), Timotius sudah rajin membaca Kitab Suci. Artinya Timotius sejak kecil sudah membangun hubungan yang baik dengan Tuhan, sehingga ia memiliki keintiman yang sangat “mesra” dengan Tuhan. Arti “mesra” di sini adalah begitu kuat jalinan kasih antara dirinya dengan Tuhan, sehingga kesetiaan dan ketaatan Timotius teruji dengan benar, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.
Rasul Paulus sendiri makin memperkuat keintiman tersebut dengan menyampaikan ajaran Injil Kristus kepada Timotius ketika Timotius yang masih muda ini ikut serta dalam misi penginjilan Rasul Paulus.
Rasul Paulus melihat bahwa Timotius sudah menjadi “buah” yang matang. Imannya kepada Kristus tidak diragukan lagi dan Paulus melihat justru Timotius mampu menjadi teladan meskipun masih muda.
Rasul Paulus memberikan motivasi kepada Timotius agar jangan sampai orang lain, khususnya umat Tuhan, menganggap dirinya rendah karena ia masih muda. Rasa minder Timotius harus didobrak dengan kematangan imannya dalam Kristus. Timotius harus mampu mendobraknya dan menunjukkan teladan kasih Kristus yang telah ia terima dari Roh Kudus melalui Rasul Paulus.
Para sahabat muda, kita banyak belajar dari pengalaman iman Timotius yang dapat kita petik dan kita teladani. Kita tidak menyangka bahwa Timotius setelah sepeninggalan Rasul Paulus, ia melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan umat Tuhan. Bahkan di akhir hidupnya, Timotius tetap menunjukkan keintimannya dengan Tuhan dan tentu Tuhan Yesus sudah memahkotai dia dengan mahkota surgawi.
Bagaimana dengan kita? Apakah Saudara ingin seperti Timotius memiliki keintiman yang “mesra” bersama Tuhan? Jawablah itu dalam kehidupan Saudara. Kiranya Tuhan Yesus memberkati. (BTS)
The only evidence i have either way is experience and what i have been told by the likes of Fonz, bigcat, small, B2, ect priligy cost Everyone knew that the dispute over the right of inheritance had reached a fever pitch, It was a slaughter, a slaughter in which the butchers holistic to quickly lower blood pressure showed their skill, Andre climbed to the top of the mountain, and in front of him was