ONESIMUS — Setiap orang percaya pasti mendambakan keselamatan sebagai upah mengiring Yesus dalam perjalanan hidup kekristenannya. Memperoleh upah atau hadiah keselamatan ini sesungguhnya bukanlah sesuatu yang mudah dengan bermodalkan percaya saja kepada Tuhan Yesus Kristus. Meskipun banyak hamba-hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan yang berpandangan bahwa cukup hanya dengan “percaya”, mereka akan selamat.
Sesungguhnya “percaya” adalah modal dasar dari keselamatan. Namun Percaya tersebut harus bersamaan dengan tindakan dan perbuatan untuk melakukan hal-hal yang wajib dan menjauhi larangan-Nya. Ini sebagai perwujudan dari percaya kepada Yesus. Percaya tanpa tindakan dan perbuatan sesungguhnya adalah sesuatu yang sia-sia. Sebaliknya tindakan atau perbuatan tanpa percaya tidaklah berguna untuk meraih keselamatan.
Dalam meraih keselamatan, percaya dan bertindak adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Percaya dan bertindak atau melakuan kehendak Tuhan dan meninggalkan larangan-Nya merupakan jati diri kekristenan.
Tidak pelak, Rasul Paulus memacu iman dan semangat kekristenan Jemaat di Filipi dengan melupakan segala hal yang bersifat duniawi dan mulai menatap jauh ke depan. Di belakang langit biru di sana, ada Mahkota Keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Kita harus meraih Mahkota Keselamatan itu dengan sungguh-sungguh, agar ketika tiba saatnya nanti, nama-nama orang percaya tersebut ada dalam daftar panggilan Yesus untuk menerima hadiah keselamatan yang kekal untuk selama-lamanya.
“…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”(Filipi 3:13b-14)
Kepada seluruh orang percaya, untuk meraih hadiah keselamatan Anda harus meninggalkan kehidupan yang lama. Anda percaya bahwa ada keselamatan bagi kita. Karena itu, kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh untuk meraih hadiah keselamatan kita. Kita melakukan segala yang baik dan benar sebagai bukti dari iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Penulis: Dr dr Ampera Matippanna, S.Ked, MH