Hidup Merdeka untuk Memerdekakan Sesama

Bacaan:
Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa. — Ulangan 15:13

Tanggal: 04 Agustus

Perbudakan merupakan sistem yang sudah lama ada di zaman Musa. Ketika membicarakan hal perbudakan dalam Perjanjian Lama yang terkesan longgar sehingga lazim terjadi maka dapat menimbulkan perdebatan, bahkan kesalahpahaman.

Ul. 15 menuliskan, orang Israel menjadi budak sesamanya bukan karena penculikan seperti yang terjadi di masa kini, tetapi karena kemiskinan dan hutang.

Di masa kini, umumnya kasus perbudakan yang terjadi adalah kasus penculikan atau penipuan disertai penjualan manusia (human trafficking) merupakan praktikillegal.

Ini ditentang di Perjanjian Lama, Kel. 21:16 “Siapa yang menculik seorang manusia, baik ia telah menjualnya, baik orang itu masih terdapat padanya, ia pasti dihukum mati.”

Pada masa Perjanjian Lama, mungkin perbudakan menjadi pilihan yang lebih disukai daripada hidup dalam kemiskinan, sehingga orang menjual dirinya agar dapat melunasi hutang atau memiliki tempat tinggal. Namun perbudakan itu tidak berlaku seumur hidup. Pada waktunya mereka wajib dibebaskan yakni pada tahun ketujuh bahkan harus dibekali.

Ul. 15:14 “engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu, dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kau berikan kepadanya.”

Dari perikop Memerdekakan budak Ibrani di Ul. 15:12-18, kita dapat melihat bahwa Allah menghargai hak-hak budak bahkan melindungi keberlanjutan kelangsungan hidupnya maka para tuan di Israel wajib melakukannya.

Setelah dibebaskan, bekas budak tersebut akan menerima bagian dari kekayaan tuannya, yang diperoleh tuannya juga tentunya karena hasil pekerjaan mereka.

Kini setiap orang memiliki hak untuk hidup merdeka dari perbudakan. Dapat melakukan apapun yang dia mau tanpa campur tangan orang lain. Namun, sudahkah semua orang menikmati anugerah kemerdekaan sepenuhnya? Tampaknya belum.

Seperti apakah bentuk perbudakan masa kini? Bentuk perbudakan masa kini umumnya dapat kita lihat berupa eksploitasi.

Di negara berkembang ataupun terbelakang karena sulit untuk memperoleh pekerjaan, sehingga banyak orang jadi putus asa. Tuntutan kebutuhan hidup bahkan keinginan terus-menerus minta dipenuhi, sehingga ada orang-orang putus asa akan mengambil pekerjaan apa pun yang mungkin dapat mereka temukan. Mereka tidak lagi memperhatikan kontrak kerja yang diberikan dan ada orang yang mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan orang lain.

Masih banyak orang terjebak dalam ‘perbudakan masa kini’ karena mereka rentan ditipu, dijebak dan dieksploitasi yang seringkali disebabkan oleh kemiskinan, tidak diperhatikan dan diabaikan.

Kita dapat menemukan “tuan masa kini” yang mengambil kesempatan atas keterjepitan orang lain. Banyak orang kehilangan kemerdekaannya meskipun mereka bukan budak.

Siapakah orang yang rentan ini? Ia bisa seorang pekerja yang selalu dituntut bekerja lembur tanpa diupah, bekerja dalam pekerjaan berisiko tinggi namun tidak mendapatkan upah semestinya, mengalami pelecehan seksual, meminjam uang dengan bunga tidak sewajarnya, mengalami diskriminasi dan bentuk-bentuk perlakuan buruk lainnya.

Di masa kini, mungkin kita tidak melihat perbudakan seperti di masa Perjanjian Lama. Sebagai pelayan Tuhan yang memiliki kemerdekaan, kita dipanggil Tuhan untuk turut memastikan sesama kita terlindungi dari bahaya atau risiko yang memungkinkan mereka terjebak dalam perbudakan ekonomi, sosial, hukum dan lainnya sehingga orang dapat hidup bebas dari rasa takut atau dieksploitasi secara zalim. (TRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?