Bacaan:
Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan. (Mazmur 81:7)
Tanggal: 08 Agustus
Suatu kali saya dan teman-teman pergi melayani ke wilayah yang baru terkena bencana gempa bumi. Lokasi yang menjadi tujuan pelayanan kami berada di perbukitan dengan jalan yang tidak bagus dan berbatu-batu. Gempa bumi yang dasyat memperburuk kondisi jalan, sehingga tak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Barang bawaan kami sangat banyak, sedangkan sepeda motor hanya dua. Oleh sebab itu, kedua sepeda motor tersebut diprioritaskan untuk membawa barang-barang terutama obat-obatan. Kami harus berjalan kaki menuju lokasi dengan membawa barang-barang yang lain.
Alhasil, bahu kami harus memikul ransel di punggung dan dada, tangan kanan dan kiri menenteng barang-barang lain yang juga berat. Kondisi ini membuat kami tak bisa berjalan dengan enak dan cepat. Kami berjalan dengan terengah-engah dan tertatih-tatih. Sering kali kami harus berhenti sejenak untuk menarik nafas dan melemaskan otot-otot yang kaku akibat menahan beban.
Pada saat seperti itu, datangnya sepeda motor dan menawarkan membawa barang-barang bawaan ke lokasi adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu. Lega rasanya ketika bahu dan tangan bebas dari semua beban, sehingga dapat melanjutkan perjalanan dengan lebih enteng dan lebih cepat.
Hal yang sama sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Saat ini, mungkin saja ada di antara kita yang sedang mengalami beban berat. Penyakit yang tak kunjung sembuh, anak-anak yang membangkang, perekonomian yang tak kunjung membaik atau masalah dengan pasangan dan rumah tangga.
Berserulah pada Tuhan Yesus Kristus! Ia pasti mau dan sanggup menolong serta membebaskan kita dari semua beban. Ketika kita berbeban berat, Tuhan Yesus akan selalu hadir menjadi “pengendara sepeda motor” untuk mengangkat semua beban kita. Oleh karena itu, jangan pernah ragu berseru kepada-Nya.
Selain itu, Tuhan Yesus juga mau agar kita menjadi “pengendara sepeda motor” bagi sesama kita yang sedang berbeban berat. Pertolongan yang kita berikan dapat berupa telinga untuk mendengarkan keluh-kesah mereka, kata-kata yang menghibur, menyemangati dan menguatkan, atau doa yang dinaikkan dengan sungguh kepada Bapa di Surga. Yang pasti, setiap kita pasti punya sesuatu yang dapat dipakai untuk mengangkat beban orang lain.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus mendengar doa dan seruan kita. Kiranya Ia menolong kita dan memampukan kita menjadi “pengendara sepeda motor” bagi sesama yang sedang berbeban berat. Amin. (SRP)
Leave a Reply