Kemerdekaan dari Kristus Mengubah Pendosa Menjadi Hamba Kebenaran

Bagikan:

Loading

Bacaan:
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. — Roma 6:18

Tanggal: 09 Agustus

Dosa turunan adalah istilah teologi yang menjelaskan tentang dosa sejak awal manusia jatuh dalam dosa. Keturunan pertama dari pasangan Adam dan Hawa mewariskan dosa tersebut kepada anak-anaknya.

Selanjutnya, anak-anak Adam dan Hawa mewariskan dosa tersebut kepada anak-anak mereka. Hal itu terus-menerus berlanjut dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Alih-alih terhadap dosa turunan, Yesus Kristus sendiri adalah satu-satunya inkarnasi Allah menjadi manusia yang tidak terkena dosa turunan tersebut. Mengapa? Karena Dia lahir dari Roh Allah dari kandungan anak dara Maria. Karena itu, hanya Yesus, manusia yang lahir dalam keadaan suci, tidak berdosa.

Karena itu, hanya Yesuslah yang dapat menebus atau membayar hutang dosa manusia kepada Allah. Rasul Paulus memahami hal ini dengan menyebutkan bahwa kita telah menerima dan percaya kepada Kristus. Kristus telah memerdekakan kita dari hukuman dosa.

Ketika kita percaya kepada Yesus, hal ini haruslah berdasarkan pada kesadaran penuh bahwa kita adalah pendosa besar. Kita seharusnya sadar bahwa bukan hukuman dosa yang menakutkan, tetapi dosa itu sendiri. Dosa pada dasarnya adalah akar dari hukuman tersebut.

Kita mungkin dapat merasa baik-baik saja karena menjadi pendosa. Ketika kita masih menjadi hamba dosa, kita akan menuruti semua keinginan daging yang berdosa ini.

Sadarilah, dosa adalah musuh terbesar yang harus dimatikan setiap hari di dalam diri kita. Dosa adalah pemikat kebinasaan kekal dan kengerian yang sejati.

Alkitab menjelaskan bahwa kita pada dasarnya mati di dalam dosa dan kita hamba dosa.

Ketika kita masih menjadi hamba dosa, kita membenci kebenaran, membenci Tuhan, dan mencintai dosa. kita mengira bahwa perhambaan diri pada dosa adalah kebebasan, tetapi pada kenyataannya itu adalah perbudakan.

Kematian di dalam dosa menjadikan kita tidak berdaya dan Allah tidak menjadi yang terutama atas kehidupan kita.

Syukur kepada Allah bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya untuk menanggung dosa dunia dengan kematian Anak-Nya di kayu salib.

Rasul Paulus sangat kental dengan teologi Salib. Ia menyatakan bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Keselamatan yang ada di dalam Kristus, menarik roh dan jiwa kita yang mati dan fana.

Oleh karena Injil, adanya kekuatan Ilahi yang sejati, menghidupkan yang mati dan memberikan kenikmatan sejati bagi yang haus dan lapar. 

Hanya melalui darah Kristus, kita dimerdekakan secara sejati. Kristus membebaskan kita dari perbudakan dosa. Ini berarti kita memiliki kuasa untuk melawan dosa, sebab kita bukan lagi hamba dosa.

Ketika kita bukan lagi hamba dosa, tetapi kita berkecenderungan berdosa, maka adanya jaminan pengampunan bagi kita (1 Yoh. 1:9).

Di dalam Kristus kita menerima kehidupan baru, dengan visi yang baru dan cara pandang yang baru. Sukacita kita didasarkan pada kemerdekaan yang kita miliki. Kini kita bukan lagi budak dosa, tetapi hamba kebenaran. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *