Bacaan:
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. — Roma 6:20
Tanggal: 10 Agustus
Menjadi hamba seseorang berarti harus taat dan tunduk kepada orang tersebut dalam segala hal. Tidak boleh berpendapat apalagi melawan. Apapun yang tuannya perintahkan, maka si hamba harus taat dan mengerjakan perintah tersebut tepat seperti yang dikehendaki sang tuan.
Selain itu, ia tidak boleh melakukakan apapun yang diperintahkan oleh siapapun karena ia terikat penuh kepada tuannya.
Seorang hamba hanya taat dan mengabdi pada tuannya. Seorang hamba tidak boleh dan tidak dapat mengabdi pada dua orang tuan.
Ketika seseorang mengabdikan diri menjadi hamba, maka ia merdeka terhadap yang lain. Artinya, ia hanya tunduk dan mengerjakan apa yang diperintahkan tuannya dan bebas dari tuan-tuan yang lain.
Hal yang sama terjadi pada orang yang mengabdikan diri kepada dosa. Ia menjadi hamba dosa. Semua yang ia pikirkan, katakan, dan lakukan adalah hal-hal yang berdosa. Tidak ada tempat untuk melakukan kebenaran dalam dirinya.
Dalam Rm. 6:20 tertulis: “Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.”
Jadi jelas, bahwa ketika seseorang menjadi hamba dosa, maka pada saat yang sama ia tak mungkin menjadi hamba kebenaran. Ia tak mungkin melakukan kebenaran dan hidup dalam kebenaran pada saat ia menjadi hamba dosa.
Dengan menjadi hamba dosa maka seseorang akan menuai maut, seperti yang tertulis dalam Rm. 6:21 yang berbunyi: “Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.”
Oleh karena itu, jika kita tak ingin menuai kematian, maka kita harus memohon belas kasihan Allah untuk memerdekakan kita dari dosa dan berpindah menjadi hamba Allah.
Dengan menjadi hamba Allah maka kita akan hidup dalam kebenaran yang menuntun kita kepada pengudusan dan berakhir pada hidup yang kekal, seperti yang tertulis dalam Rm. 6:22 berkata: “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.”
Mari memilih menjadi hamba Allah dan hidup dalam kebenaran yang membawa kita kepada pengudusan, sehingga kita beroleh hidup yang kekal! Kiranya Allah menolong kita. Amin. (SRP)
Leave a Reply