Merdeka dari Dosa, Menuju Hidup Kekal

Bagikan:

Bacaan:
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:22-23

Tanggal: 11 Agustus

Allah telah memerdekakan kita dari dosa. Ini berarti kita terbebas dari dosa dengan kasih karunia dari TUHAN. Ada tindakan Allah yang memerdekakan bukan karena usaha manusia untuk membebaskan dirinya.

Apakah kita sudah mengalami kemerdekaan di dalam Kristus? Seringkali kita mendengar bahkan mengatakan bahwa segala dosa kita telah ditebus oleh darah Yesus. Namun demikian, mengapa kita masih dapat jatuh dalam dosa bahkan bergumul dalam dosa?

Dalam hidup kita ada dua macam perhambaan. Sekalipun kita telah mengalami penebusan di dalam Kristus, itu bukan berarti kita otomatis dapat menyerahkan hidup kita menjadi hamba kebenaran.

Ternyata kita masih terus bergumul dengan kekuatan yang lain yang bisa menggoda kita dan menguasai kita, yaitu: kekuatan kedagingan kita.

Itulah sebabnya Paulus berkata, “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran.”

Selama kita masih hidup dalam dunia ini kita masih berhadapan dengan Iblis yang menguasai dunia ini. Iblis masih terus bekerja untuk menggagalkan rencana Tuhan dalam hidup kita supaya Iblis membawa sebanyak mungkin untuk menjadi pengikutnya.

Sebenarnya Iblis sudah tidak punya kekuatan lagi untuk menjatuhkan kita karena Tuhan telah mengalahkan kuasa dosa di atas kayu salib. Lalu mengapa kita bisa jatuh di dalam dosa?

Karena kita sendiri yang menyerahkannya kepada Iblis. Keputusan untuk jatuh di dalam dosa ada di tangan kita. Bila kita jatuh dalam dosa itu bukan karena siapa-siapa melainkan karena keputusan yang kita buat untuk jatuh dalam dosa.

Oleh sebab itu, kita harus terus berjaga-jaga, karena Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1Ptr. 5:8).

Seringkali kita kurang berjaga-jaga atau lalai, sementara Iblis terus-menerus mengincar anak-anak Tuhan untuk dapat diterkam dan menguasainya.  

Kalau hari ini ada yang terikat dengan dosa, apa yang harus kita lakukan? Firman Tuhan berkata “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:9).

Datanglah kepada Tuhan dan meminta pengampunan-Nya. Jangan berbuat dosa lagi dan terus berjaga-jaga.

Kita tidak bisa hidup dalam dua perhambaan. Di satu sisi kita hidup sebagai hamba Tuhan dan di sisi lain kita menjadi hamba iblis.

Tuhan mau supaya kita hanya menjadi hamba-Nya atau hamba kebenaran dan menyerahkan tubuh kita dipakai sebagai senjata-senjata kebenaran.

Itu sebabnya Tuhan menegur jemaat di Laodikia dengan keras. “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Why. 3:16).

Tuhan mau kita tidak suam-suam kuku. Tuhan mengingini kita benar-benar panas atau dingin. Artinya, kita tidak bisa kompromi dengan dosa karena Tuhan itu kudus. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Tuhan tanpa kekudusan. Karena itu, jika kita jatuh dalam dosa segeralah mengaku dosa agar kita dimerdekakan TUHAN dari kuasa dosa itu. (Pdt. Ramli S.N. Harahap)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *