Roh yang Memerdekakan

Bacaan:
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. — Roma 8:2

Tanggal: 15 Agustus

Sebagai manusia yang terpuruk dan terikat oleh hal-hal yang duniawi dan kedagingan, tentu akan terjajah terus-menerus. Manusia membutuhkan kemerdekaan; Roh Kudus sanggup memberikannya.

Bayangkan tatkala manusia terikat dengan dosa, apa yang akan terjadi? Ujung-ujungnya adalah kebinasaan. Tuhan berjanji Dia akan membebaskan kita dari “hukum dosa” yang membawa pada kebinasaan. Tuhan berjanji dalam Firman-Nya bahwa Dia akan memerdekakan kita.

Bacaan Alkitab renungan hari ini menjelaskan bahwa sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Ikatan-ikatan daging adalah hal yang sangat dominan dialami oleh manusia, sehingga umat manusia hanya melakukan pola daging semata-mata. Ini membuat hidup manusia mengalami pemikiran-pemikiran serta perbuatan-perbuatan daging.

Roh Kudus sanggup memerdekakan manusia dari ikatan daging. Tuhan akan memerdekakan kita serta memampukan kita untuk hidup dalam kemerdekaan.

Firman Tuhan dalam Roma 8:5-6, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana respons kita atas kemerdekaan itu? Respons kita sebagai umat Tuhan adalah andalkan Tuhan dalam hidup ini dan mohon pimpinan Roh Kudus yang sanggup memerdekakan kita.

Sebab tatkala kita sudah dimerdekakan, maka pola hidup kita adalah pola sorga yang memikirkan hal-hal yang dari sorga (dari Roh), serta pola pikir dan pola hidup yang positif dan konstruktif.

Dalam Rm. 8:5-9, dikatakan ”Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus”.

Karena itu, jika kita ingin memeroleh kemerdekaan dari dosa, terimalah Roh Kudus dalam hati kita untuk menuntun hidup kita. (Pdt. Ramli S.N. Harahap)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?