Merdeka dari Belenggu

Bagikan:

Loading

Bacaan:
Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya yang memberati engkau, dan akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat engkau. – Nahum 1:13

Tanggal: 30 Agustus

Gandar adalah tongkat yang digunakan orang untuk memikul beban di pundak. Biasanya, beban berupa keranjang yang berisi penuh dan berat, yang berada di kedua ujung tongkat/gandar.

Belenggu adalah tali atau rantai yang digunakan untuk mengikat tangan dan/atau kaki seseorang. Gandar yang ada di bahu atau belenggu di kaki dan/atau tangan membuat orang tidak dapat bergerak.

Selain sangat menyiksa dan menyakitkan, orang yang sedang memikul gandar atau terbelenggu adalah orang yang berisiko terkena bencana lain. Ketidakbebasannya bergerak membuatnya tidak dapat dengan mudah menyelamatkan diri jika sesuatu yang buruk terjadi.

Misalnya, tiba-tiba datang gempa bumi, maka ia tidak dapat dengan mudah dan segera berlari untuk menyelamatkan diri.

Selain itu, gandar dan belenggu membuat orang tidak bebas bekerja. Seseorang yang sedang terbelenggu atau sedang memikul beban yang berat sudah pasti sangat mengharap segera bebas dari semua beban dan belenggu  yang mengikatnya.

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita. Apa yang terjadi dalam hidup ini seringkali tidak sesuai dengan harapan kita.

Berbagai persoalan datang silih berganti bahkan bersamaan tanpa dapat kita kendalikan. Hal ini dapat membelenggu hati dan pikiran, sehingga kita tak mampu berpikir dan tak berdaya untuk melepaskan diri dari semua beban.

Semua sudah dilakukan, tetapi tak dapat membebaskan kita. Berseru dan minta tolong kepada sahabat, kerabat dan siapapun yang dikenal juga sudah dilakukan. Tak satupun dari mereka yang mau dan mampu menolong.

Makin hari beban dan belenggu makin menyiksa. Ada kabar baik bagi kita. Seperti yang terjadi pada Yehuda dan Niniwe, seperti yang tertulis dalam Nah. 1:9-15, di mana Allah datang untuk mematahkan gandar yang memberati mereka dan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat mereka.

Hal yang sama dapat terjadi pada diri kita. Allah mau dan mampu menolong kita, membebaskan, dan melepaskan kita dari beban dan semua belenggu hidup.

Mari, rendahkan diri di hadapan Tuhan! Berserulah kepada-Nya! Akui segala dosa dan bertobatlah! Ia pasti berkenan mendengar doa dan seruan kita dan Ia pasti segera  menolong serta menyelamatkan kita. Terpujilah Tuhan. (SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *