Bacaan:
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. — Kisah 16:26
Tanggal: 31 Agustus
Paulus dan Silas mendapat ganjaran penjara karena mereka memberitakan Injil Yesus Kristus. Meskipun mereka dipenjara dan mengalami penganiayaan, mereka tetap bersyukur. Bahkan mereka bersukacita menyanyikan puji-pujian kepada Allah di tengah malam dalam penjara.
Ajaib, seketika itu terjadilah gempa bumi yang hebat, sendi-sendi penjara goyah, semua pintu terbuka, dan terlepaslah belenggu mereka semua!
Melihat kejadian itu, kepala penjara yang terjaga dari tidurnya mencoba bunuh diri dengan menghunuskan pedangnya. Segera Paulus berseru: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!”
Menakjubkan! Semua pintu penjara terbuka, tetapi tidak seorang pun tahanan melarikan diri. Mereka seolah-olah tunduk kepada Paulus dan Silas untuk “diam” di tempat.
Para tahanan itu dapat saja melarikan diri, menghirup kebebasan/kemerdekaan. Namun, mereka merasa bukan itu yang mereka butuhkan. Melarikan diri semata-mata adalah kebebasan/kemerdekaan sementara karena mereka dapat saja dihantui rasa ketakutan melarikan diri.
Para tahanan tersebut melihat ada sesuatu yang luarbiasa di dalam diri Paulus dan Silas. Keduanya memiliki Kristus di mana Kristus mampu melepaskan belenggu mereka dan bahkan pintu-pintu penjara pun terbuka seketika itu.
Para tahanan itu merasakan ada kuasa Ilahi dari kedua orang ini yang menaikkan puji-pujian kepada Allah. Ya benar, Kristus memberikan kuasa tersebut dan Kristus juga memberikan kemerdekaan sejati kepada semua orang yang berada di dalam penjara tersebut.
Alih-alih, kepala penjara yang menyaksikan kejadian tersebut merasa takut karena ia merasa gagal menjalankan tugasnya menjaga para tahanan.
Walaupun di sana ia adalah satu-satunya orang bebas, nyatanya hidupnya tidak benar-benar bebas. Ia membutuhkan petunjuk dari dua orang dalam penjagaannya. Tersungkur di depan Paulus dan Silas, kepala penjara itu bertanya, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?”
Paulus dan Silas menguatkan kepala penjara itu bahwa dia bisa selamat dengan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Akhirnya kepala penjara itu menerima anugerah keselamatan Allah dengan menjadi pengikut Kristus.
Saudara, dosa membuat kehidupan manusia walaupun tampaknya bebas, tidak sepenuhnya bebas. Dosa mengikat kehidupan manusia dengan ketakutan dan maut.
Syukur kepada Allah, melalui pengorbanan-Nya, Kristus memberikan kita kemerdekaan sejati! Dengan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka Kristus akan memberikan kemerdekaan sejati kepada kita. Terpujilah Kristus! (BTS)