Bacaan:
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. — Lukas 17:10
Tanggal: 6 September
Tuhan Yesus menasihatkan jika kita ingin melayani, kita sebaiknya tidak menuntut upah. Ia berkata: “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Luk. 17:10).
Mungkin kita berpikir: “Lho koq begitu? Lalu bagaimana dengan para hamba Tuhan yang pekerjaannya melayani di gereja?”
Pernyataan Tuhan Yesus tersebut hendak menekankan bahwa upah bukan sebagai motivasi seseorang melakukan suatu tugas atau kewajiban yang diberikan. Sebaliknya, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa dalam segala sesuatu yang kita kerjakan bagi Dia, kita tidak boleh mengharapkan atau menuntut upah.
Kita harus ingat bahwa sesungguhnya kita telah berhutang nyawa atau berhutang keselamatan dari Tuhan Yesus. Hutang ini tidak dapat kita bayar dengan apa pun, kecuali dengan darah-Nya.
Sehebat apapun, sebesar apapun dan seberapa lama pun kita sudah melayani Tuhan, maka itu pun tidak cukup untuk dapat membalas kebaikan Tuhan, yaitu keselamatan yang telah diberikan kepada kita. Keselamatan itulah berkat yang tidak ternilai dari Tuhan melebihi dari segala berkat yang lain.
Apakah berarti seorang pelayan Tuhan fulltimer tidak berhak mendapat upah?
Seorang pelayan Tuhan yang mengerti kebenaran tidak mengharapkan upah apapun di bumi ini. Ia diperkenankan melayani pekerjaan Tuhan itu sendiri sudah merupakan kehormatan yang luar biasa.
Dengan melayani Tuhan kita diperkenan menjadi sahabat-Nya (Yoh. 15:14-15). Siapakah kita diperkenan menjadi sahabat Tuhan?
Menjadi sahabat Tuhan berarti orang yang selama hidupnya selalu bergaul karib dengan Tuhan. Ia mengikuti jejak-Nya memberitakan dan melakukan kebenaran yang diajarkan-Nya dan selalu menghargai hidup dengan memperagakan hidup di dalam kesucian Tuhan (1 Yoh. 3:3).
Bukan karena upah itu kita melayani Tuhan, tetapi setiap pelayanan dan kesetiaan pasti mendatangkan upah (1 Kor. 3:8). Upah orang percaya tersedia dalam kerajaan-Nya.
Melayani Tuhan memiliki dampak yang tidak terukur. Pengorbanan dalam pelayanan bagi Tuhan di dunia ini dapat diukur, tetapi buah dari pelayanan bagi Tuhan tidak terukur. (BTS)