Bacaan:
Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu! — 2 Tawarikh 15:7
Tanggal: 19 September
Kita terkadang pernah mengalami titik jenuh dalam pelayanan. Rasanya kita tidak sanggup lagi meneruskan pelayanan tersebut. Apalagi kita menghadapi tantangan yang berat. Mungkin juga kita menghadapi orang yang menyebalkan atau menyusahkan kita. Masih banyak masalah lain lagi yang memadamkan semangat kita melayani.
Sabar Saudara. Saudara tidak sendiri mengalami keluhan di atas. Di Alkitab pun, kita dapat melihat ada tokoh Alkitab mengalami pergumulan yang sama seperti Saudara. Salah satunya pasangan suami-istri Zakharia dan Elisabet.
Mereka berdua sebenarnya sudah lama rindu memiliki momongan (anak). Sekalipun mereka berdua beriman dan setia luar biasa kepada Tuhan, tetapi Tuhan belum menjawab kerinduan mereka dalam doa.
Elisabet tetap saja “mandul”, meski segala usaha dan perjuangan telah mereka lakukan. Walaupun demikian mereka tidak kecewa kepada Tuhan. Puluhan tahun, mereka tetap setia dan semangat melayani Tuhan.
Melayani pekerjaan Tuhan terkadang kita anggap sebagai suatu jaminan bahwa doa-doa dan permohonan kita akan mendapat prioritas Tuhan kabulkan. Ketika sekian lama Tuhan tidak menjawab doa kita, kita pun menjadi kecewa bahkan undur dari pelayanan.
Alih-alih, Tuhan bukannya suka menunda-nunda atau sengaja membuat kita sampai kehilangan iman dalam penantian. Ada waktu (kairos) Tuhan.
Tuhan bertindak selalu tepat pada waktunya (Pkh. 3:11). Akhirnya Tuhan menjawab doa Zakharia dan Elisabet, yaitu: kelahiran seorang bayi bernama Yohanes.
Sampai hari ini mungkin doa-doa kita pun belum Tuhan jawab, tetapi janganlah kecewa. Tetaplah setia dan semangat melayani Tuhan.
Sebagaimana nasihat Tuhan dalam renungan ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!ÂItulah yang Tuhan kehendaki. Fokuslah pada nasihat Tuhan tersebut dan jangan terpaku pada masalah yang engkau hadapi. Fokuslah senantiasa. Kiranya Tuhan memberkati Saudara. (BTS)