Bacaan:
Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. — Amsal 8:11
Tanggal: 21 September
Dalam pelayanan, kita terkadang merasa percaya diri berdasarkan ukuran pengertian, kekuatan, dan kemampuan diri sendiri. Kita mengandalkan apa yang ada pada diri kita sendiri.
Hal seperti itu sebenarnya tidaklah baik dan benar dalam pelayanan kita. Ada nasihat di Alkitab yang mengatakan: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Ams. 3:5)
Nasihat tesebut hendak mengatakan agar kita sepenuhnya mengandalkan Tuhan dengan percaya kepada-Nya segenap hati. Ini bukan berarti Tuhan melarang kita menggunakan pengertian, kekuatan, dan kemampuan kita, tetapi kita harus menyadari bahwa kita memliki keterbatasan.
Pengertian, kekuatan, dan kemampuan diri sendiri itu terbatas. Kita membutuhkan Tuhan sebagai rekan sekerja pelayan agar pelayanan kita seturut kehendak-Nya.
Karena itu, kita menempatkan Tuhan di atas pengertian, kekuatan, dan kemampuan diri sendiri yang terbatas itu.
Untuk hal tersebut, kita membutuhkan hikmat dari Tuhan.Hikmat Tuhan akan menuntun kita untuk hidup dengan meraih segala sesuatu melebihi apa yang kita pikirkan dan usahakan.
Sebagamana renungan kita hari ini. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya (Ams. 8:11).
Karena itu, setiap orang yang takut akan Tuhan dan melakukan segala kehendak-Nya, pasti ia memiliki hikmat dari Tuhan.
Tuhan Yesus Kristus akan menuntun hidup kita ke jalan hikmat-Nya dan membuat segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan berhasil. Jadi Tuhan akan memberkati pelayanan kita yang berlandaskan hikmat-Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Amin. (BTS)