Memikul Salibnya dan Mengikut Aku

Bacaan:
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat mengikut Aku. — Lukas 12:27

Tanggal: 22 September

Tuhan Yesus menyampaikan pernyataan ini dalam suatu perjalanan-Nya kepada orang banyak yang berduyun-duyun mengikuti Dia. Saat itu memang Yesus sudah sangat terkenal. Kemungkinan orang banyak itu berpikir bahwa Yesus adalah orang yang sangat berkuasa karena selain cakap mengajar, Yesus juga sanggup menyembuhkan orang sakit, mampu mengusir setan, membangkitkan orang mati, dan melakukan banyak mujizat lainnya.

Yesus adalah orang hebat, orang yang sangat berkuasa, jadi pastilah enak menjadi pengikut-Nya. Besar kemungkinan, itulah yang ada di benak orang banyak itu, sehingga mereka berduyun-duyun mengikuti Yesus.

Hal yang sama masih terjadi sampai saat ini. Banyak orang yang berpikir bahwa menjadi pengikut Yesus itu enak. Tinggal berdoa apa saja pasti terkabul. Apapun yang terjadi pasti Tuhan memberkati. Bahkan, banyak juga orang yang sengaja menjadikan dirinya sebagai “pelayan atau hamba Tuhan” karena alasan ini.

Tuhan pasti memberkati pelayan atau hamba-Nya dengan melimpah. Itu benar, tapi sayangnya, kita mempersempit dan mengecilkan makna “berkat”. Berkat berarti sebatas sebagai harta benda, kekayaan yang melimpah, selalu sehat bugar, rumah, dan mobil mewah dan segala fasilitas lainnya.

Padahal tidak selalu demikian bahkan nyaris tidak demikian. Mari kita lihat bagaimana Yesus dalam kehidupan-Nya sehari-hari maupun dalam pelayanan-Nya! Yesus hidup sederhana bahkan mengalami sangat banyak penderitaan. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada orang banyak itu: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat mengikut Aku.” – Luk. 12:27. Pesan yang sama berlaku untuk kita yang hidup di zaman modern ini.

Memikul Salibnya Sendiri

Jika kita ingin mengikut Yesus dan ingin melayani-Nya, maka ada satu syarat yang harus kita penuhi, yaitu: harus mau memikul salib. Memikul salib bukanlah hal yang mudah dan enak. Salib itu sangat berat. Memikul salib itu bicara tentang berbagai masalah dan tantangan.

Melayani itu belum tentu enak dan menyenangkan harus memikul salib. Hanya orang yang mau memikul saliblah yang dapat mengikut dan melayani Yesus. Salib bisa berbentuk penyakit parah yang tak kunjung sembuh, ejekan orang, penolakan keluarga, ekonomi yang sulit, pengkhianatan, fitnah, diremehkan, disakiti secara fisik maupun psikis, penganiayaan, penjara bahkan dibunuh.

Jika kita mau memikul salib, mengikuti dan melayani-Nya, seberat apapun salib itu, Ia pasti menolong dan memampukan kita, sehingga kita dapat melakukan semua tugas pelayanan kita dengan baik. Pelayanan itu akan menghasilkan buah yang manis dan melalui pelayanan kita itu nama Tuhan dipermuliakan. Maukah kita memikul salib?(SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?