Tim Pelayanan yang Berlayan Guna

Bacaan:
Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. — 1 Korintus 12:14

Tanggal: 29 September

Manusia tidak dapat hidup sendirian. Ia membutuhkan orang lain untuk menolongnya. Karena itu, manusia perlu bekerjasama untuk menggapai tujuan. Itulah yang kita sebut sebagaiÂteam work (tim kerjasama). Kalau dalam pelayanan, kita dapat menyebutnya Tim Pelayanan. Jadi team work = tim pelayanan.

Tim pelayanan ini terkait dengan berlayan guna. Istilah berlayan guna memang belum banyak yang mengetahuinya. Istilah atau diksi ini diperkenalkan oleh Boy Tonggor Siahaan untuk mendampingi istilah berdaya guna.

Dalam rangkaÂteam work atau tim pelayanan dapat berlayan guna, salah satu dasar Alkitab yang dapat dijadikan referensi adalah 1 Kor. 12:14 pada renungan kita hari ini.

Inti dariÂteam work itu jika didasarkan pada bacaan Alkitab tersebut adalah tubuh Kristus. Itu semua untuk membangun tubuh Kristus bagi kemuliaan Allah Bapa.

Dalam mewujudkanÂteam work yang berlayan guna sesuai dengan kehendak Allah, kita perlu memahami dengan benar, antara lain:

  1. Visi dan Misi
    Kita menempatkan visi dan misi kita didasarkan atas kehendak TUHAN. Semua orang yang terlibat dalamÂteam work harus benar-benar memahami dan mengerti dengan baik visi dan misi tersebut. Hal tersebut perlu diperhatikan karena tujuan yang ingin dicapai akan semakin mudah direalisasikan. Semua anggota tim memfokuskan tujuan yang ingin dicapai.
  2. Persatuan dan Kesatuan
    Persatuan mempunyai makna menggabungkan setiap anggota untuk bersatu. Setiap anggota tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama.
    Kesatuan mempunyai makna melebur menjadi satu. Jika satu anggota sakit, anggota yang lain ikut merasakan sakit yang sama. Jika satu anggota bahagia, semua anggota juga merasakan bahagia. Itulah kesatuan.
  3. Transparansi dan Kepercayaan
    Siapapun yang terlibat dalamÂteam work harus mau membuka diri atau transparan untuk hal-hal yang sifatnya tidak personal. Masalah, tantangan, rintangan, halangan, keuntungan, kerugian, dukungan, dan lain-lain yang dihadapi tim harus ada transparansi.  Transparansi memudahkanÂteam work untuk berusaha seoptimal mungkin memberikan solusi pemecahan. Karena itu, kunci dari transparansi adalah kepercayaan, satu sama lain saling percaya.
  4. Saling menghormati.
    Setiap anggota pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan hal tersebut, setiap anggota berperan menurut kapasitasnya. Di sini tidak ada yang lebih hebat (terhormat) atau tidak berbuat apa-apa (tidak terhormat). Firman Tuhan menasihatkan kita agar kita memberi perhatian khusus untuk anggota yang sangat lemah (bnd. ayat 24). Di mata Tuhan, setiap anggota berharga.
  5. Berpikir positif.
    Setiap pikiran yang positif selalu konstruktif. Berpikir positif mampu mengeliminasi hal-hal negatif dan meyakinkan kita bertindak benar. Orang yang berpikir positif mampu menghidupkan suasana dan memberi semangat bagi tim.
  6. Kerjasama.
    Kerjasama adalah kegiatan untuk mencapai tujuan atau kepentingan bersama-sama. Melalui kerjasama, setiap anggota mendahulukan kepentingan tim ketimbang kepentingan pribadi.
  7. Rela berkorban.
    Motivasi utama dari perbuatan mulia ini adalah demi mencapai visi dan misi bersama dalam satuÂteam work. Setiap anggota dalam tim dituntut rela berkorban. Rela berkorban dapat dilakukan dengan berkorban materi, tenaga, pikiran, dan waktu (bahkan ada yang mengorbankan nyawanya). Rela berkorban tentu saja mengorbankan apa yang ia miliki bukan milik orang lain. Pengorbanan harus didasarkan pada ketulusan, keikhlasan, atau tanpa pamrih.

Jika kita mampu menerapkan tim pelayanan yang berlayan guna pada tujuh butir di atas, maka kita mampu membangun tubuh Kristus sebagaimana Tuhan kehendaki. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?