Tantangan Anak Muda Zaman Now: Terasing dari Dunia Sekitarnya

Bacaan:
Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang,dan aku sendiri layu seperti rumput. — Mazmur 102:12

Tanggal: 4 Oktober

Generasi lama mungkin berpikir bahwa generasi muda milenial zaman now hidupnya lebih enak karena banyak kemudahan fasilitas. Kemudahan akses transportasi, telekomunikasi, dan informasi. Semuanya itu karena kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan, sehingga memungkinan adanya kemudahan tersebut.

Benarkah generasi muda zaman now lebih enak hidupnya daripada generasi sebelumnya? Ternyata belum tentu juga.

Dua orang peneliti dari Amerika Serikat (AS) Barbara Schneider dan David Stevenson, menganalisis ribuan anak muda di AS. Hasilnya banyak anak muda tidak mempunyai hubungan dekat dengan orang lain dan tidak mempunyai banyak sahabat yang nyaman sebagai lawan bicara. Meskipun mereka memiliki sahabat, para remaja tampaknya tidak banyak waktu saling berbagi kasih bersama, termasuk berbagi pengalaman iman.

Bahkan penelitian lain di AS menyebutkan para remaja hanya menggunakan sekitar 10% dari waktu mereka untuk bertemu langsung dengan teman-teman, dan cuma 20% dari waktunya menyendiri. Artinya mereka makan, pergi, dan mencari hiburan sendirian.

Gambaran tersebut menunjukkan adanya tren para remaja AS mengasingkan diri. Hal ini bertambah parah seiring dengan maraknya peralatan elektronik, seperti telepon seluler (HP) dan laptop/komputer. Kaum muda milenial ini lebih lengket dengan peralatan elektronik tersebut. Sebagian waktu mereka habis bersama benda mati tersebut yang seolah-olah “hidup” ketimbang bersama sesamanya, keluarga dan sahabatnya.

Tentu saja kita tidak dapat menyalahkan semata-mata kemajuan teknologi karena kemajuan teknologi secara bersama-sama membawa keuntungan dan sekaligus kerugian bagi umat manusia. Intinya adalah bagaimana kita menggunakan teknologi secara berhikmat.

Karena itu, tantangan bagi kita bagaimana agar pemanfaatan teknologi tersebut tidak membawa remaja terasing dari dunia sekitarnya. Jangan sampai mereka berkata: “Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang,dan aku sendiri layu seperti rumput.” (Mzm. 102:12)

Kiranya hal tersebut tidak menimpa anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?