Bacaan:
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. — 1 Korintus 15:33
Tanggal: 11 Oktober
Saat ini banyak kondisi orang muda yang menjadi keluhan masyarakat, negara dan orangtua. Banyak orang muda yang terlibat dalam penyalahgunaan napza, tawuran antarsiswa, kecanduangames/games online, kecanduan pornografi, pergaulan bebas yang berujung pada kehamilan yang tak diinginkan (di luar perkawinan), sehingga melakukan aborsi, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, perilaku seksual yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan,cybersex dan lain sebagainya. Salah satu penyebab seorang remaja/orang muda terlibat dalam perilaku yang melanggar firman Allah ini adalah salah pergaulan.
Semua orangtua pasti mengatakan bahwa mereka tak pernah mengajarkan hal yang buruk kepada anak-anak mereka. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa sampai pada usia tertentu anak mereka yang sekarang dilabel dengan kata “nakal/brutal/jahat” itu adalah anak yang manis, baik dan taat pada orangtua. Setelah ditelisik, ternyata setelah bergaul dengan si A, si B, atau masuk dalam kelompok tertentu anak mereka itu menjadi tidak bisa diatur.
Jadi jelas, pergaulan dapat sangat memengaruhi hidup orang-orang muda. Oleh karena itu, tidak heran, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik.
Bergaul dengan pembohong dapat membuat orang yang tadinya hidup jujur berubah jadi pembohong. Bergaul dengan pemalas dapat membuat orang rajin jadi pemalas. Bergaul dengan pencuri, lama-lama bisa membuat anak baik menjadi pencuri. Bergaul dengan orang yang suka bicara sembrono dapat membuat orang yang tadinya bicara dengan santun dan beretika berubah menjadi seseorang yang suka bicara kotor dan vulgar. Bergaul dengan orang yang sombong dan pongah dapat membuat orang yang rendah hati menjadi pongah dan sombong. Bergaul dengan orang yang suka pornografi dan pergaulan bebas, dapat membuat orang muda yang selama ini menjaga kekudusan hidupnya berubah menjadi seorang penzinah.
Agar orang muda dapat hidup seturut dengan kehendak Allah sehingga hidupnya diberkati dan dapat jadi berkat bagi orang lain, maka orang muda harus menjaga hidupnya sedemikian rupa, termasuk harus selektif dalam bergaul. Bersikap baik, sopan dan ramah memang jadi keharusan bagi setiap orang yang disebut sebagai anak-anak Allah, tetapi mengijinkan seseorang masuk dalam lingkar terdekat hidupnya atau masuk dalam suatu komunitas, harus hati-hati dan harus dengan pertimbangan yang benar-beanr matang. Jangan sampai teman atau komunitas merusak hidup kita.(SRP)