Iman Bertumbuh Saat Berinteraksi dengan Orang yang Dikucilkan

Bagikan:

Bacaan:
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. — Lukas 6:22

Tanggal: 12 Oktober

Menjadi pengikut Yesus itu tidaklah enak. Kalau ada yang mengatakan mengikuti Yesus hidupnya akan baik-baik saja dan melimpah berkat, mungkin ia perlu banyak belajar soal kehidupan. Kalau motivasi kita mengikuti Yesus seperti itu, kita tidak memahami Kristus yang sesungguhnya.

Kristus sejak lahir, melayani banyak orang, hingga kematian-Nya, lebih banyak menerima penolakan daripada penerimaan. Segelintir orang saja seperti orang-orang marjinal dan orang berdosa yang menerima Yesus dengan segenap hatinya.

Yesus sendiri juga sudah mengingatkan kita: “Kalau engkau mengikut Aku, tinggalkan semua milikmu, sangkal dirimu, pikul salibmu, dan ikutlah Aku.”

Sanggupkah kita? Tentu kita sanggup kalau hati kita hanya untuk Tuhan dan mengasihi sesama. Ternyata memang berat mengikut Kristus. Apakah kita masih sempat memikirkan berkat melimpah dari Tuhan ketika mengikuti Kristus? Pertanyaan ini perlu Saudara renungkan.

Ketika kita mengikut Kristus, kita belajar merasakan penderitaan orang lain. Kita berada di pihak orang-orang tertindas, teraniaya, terasingkan, terkucilkan, dan sebagainya. Kita berbela rasa kepada orang-orang seperti itu karena Kristus. Akibatnya kita pun dibenci, dicela, dikucilkan, dan bahkan terancam bahaya maut. Di situlah iman kita bertumbuh saat berinteraksi dengan orang-orang tersebut.

Ketika Bunda Teresa masih hidup, kita melihat betapa hidupnya ia persembahkan bagi orang-orang terkucilkan, terbuang, tertindas, teraniaya. miskin, dan lapar. Bahkan Bunda yang luar biasa ini tidak sempat memikirkan kondisi dirinya dan kesehatannya. Namun demikian, Kristus selalu mencukupkan apa yang ia butuhkan untuk menolong saudara-saudarinya yang paling hina ini.

Banyak orang melihat Kristus pada sosok seorang Bunda Teresa. Bahkan orang yang belum mengenal Kristus pun tergerak hatinya menyalurkan bantuannya melalui Bunda Teresa. Demikian halnya, banyak juga orang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat melalui rangkulan tangan Bunda Teresa bersamaan dengan rangkulan tangan Kristus. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *