Bacaan:
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja diperbuatnya berhasil. — Mazmur 1:1-3
Tanggal: 13 Oktober
Kehidupan orang muda adalah kehidupan yang menyenangkan sekaligus banyak godaan. Jika tidak hati-hati, orang muda rentan jatuh dalam berbagai perilaku yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Oleh karena itu, orang muda harus dapat menjaga citra dirinya sebagai anak Allah.
Integritas sebagai seorang pengikut Kristus (Kristen) harus dijaga dengan baik. Perkataan, pikiran maupun perbuatan harus selalu kudus. Lalu, bagaimana caranya agar orang muda dapat mempertahankan kelakuannya bersih? Tentu dengan menjaganya sesuai dengan firman Allah (Mzm. 119:9).
Jika orang muda ingin hidupnya selalu benar di hadapan Allah, maka ia harus menjaga hidupnya untuk selalu seturut dengan kehendak Allah. Firman Tuhan harus dijadikan pelita yang menerangi setiap langkahnya karena firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita yang menerangi jalan kita (Mzm. 119:105). Firman Tuhanlah yang harus menjadi suluh, sehingga kita dapat melihat apakah jalan itu salah atau tidak, seturut kehendak Allah atau tidak. Dengan demikian, kita akan terhindar dari hal-hal yang melanggar firman Allah.
Selain itu, anak muda harus senang dengan firman Tuhan karena firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).
Tak bisa dipungkiri bahwa selama hidup di dunia, setiap orang akan menghadapi banyak persoalan hidup. Ada kalanya kita tidak dapat menyelesaikannya. Dalam kondisi demikian, kita butuh nasihat. Akan tetapi, kita tidak boleh sembarangan dalam meminta nasihat. Datang kepada orang fasik dan meminta nasihat mereka bukanlah solusi, malah dapat menambah runyam masalah.
Dalam Mzm. 1:1-3 tertulis:“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja diperbuatnya berhasil.”
Jadi jelas, jika orang muda ingin hidup berbahagia dan diberkati, maka ia harus hidup seturut kehendak Tuhan. Ia harus suka merenungkan firman Tuhan dan melakukannya.(SRP)