KEMOLEKAN ADALAH BOHONG DAN KECANTIKAN ADALAH SIA-SIA

Oleh : Susi Rio Panjaitan

Hampir semua perempuan ingin dan senang dibilang cantik. Perempuan cantik memang sangat menarik perhatian dan sering mendapatkan kesempatan istimewa. Rasanya,  semua orang senang berdekatan dan ngobrol dengan perempuan cantik dan wangi. Tidak heran jika banyak perempuan  melakukan berbagai upaya demi cantik. Mulai dari upaya yang dianggap standar seperti melakukan perawatan wajah, merias wajah, menggunakan berbagai jenis asesoris dengan kombinasi yang cocok dengan pakaian, mengenakan pakaian yang dianggap dapat mempercantik diri, sampai pada melakukan diet ketat dan operasi pada bagian tertentu dari tubuh. Bagi sebagian orang, menjadi cantik merupakan hal yang sangat penting bahkan keharusan sehingga mereka mau melakukan berbagai upaya yang tidak mudah dan tidak murah.

Selain itu, banyak  kontes kecantikan dilakukan dalam berbagai level, bahkan sampai ke level internasional. Pemenang kontes kecantikan diperlakukan bak ratu dengan disematkan mahkota di kepalanya, ditambah dengan berbagai hadiah, fasilitas dan kesempatan yang menggiurkan. Hal ini mengakibatkan sangat banyak perempuan yang  berupaya mengikuti kontes-kontes tersebut dengan harapan bisa menjadi “Ratu Kecantikan”. Demikianlah dunia memandang kecantikan yang dilekatkan kepada perempuan.

Jika kecantikan perempuan dianggap penting oleh dunia, lalu mengapa dalam Alkitab dituliskan bahwa kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia? Paling tidak ada beberapa hal yang perlu dipahami mengapa Alkitab menuliskan demikian, di antaranya:

  • Molek dan Cantik tetapi Tidak Takut akan Tuhan –  “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Demikianlah tertulis dalam Amsal 31:30. Rasanya setiap suami pasti mau jika istrinya molek dan cantik. Akan tetapi, jika sang istri yang cantik dan molek itu tidak takut akan Tuhan, apakah artinya kemolekan dan kecantikannya tersebut? Dari zaman dahulu kala sampai dengan di era digital ini sangat banyak istri yang tidak takut akan Tuhan. Ada istri yang tidak setia kepada suaminya, berselingkuh bahkan berzinah. Ia dengan sengaja menggoda lelaki lain untuk berzinah dengannya, seperti  istri Potifar (Baca Kejadian 39) dan perempuan yang tertulis dalam Amsal 7. Sampai saat ini, masih terdapat istri-istri yang tidak setia kepada suaminya dan tidak dapat menjaga kekudusan perkawinannya.  Mereka berselingkuh dan berzinah.  Selain itu, ada istri yang memberikan saran yang sesat kepada suaminya sehingga sang suami jatuh dalam dosa dan masalah besar. Ini persis dengan apa yang dilakukan oleh Izebel kepada Ahab, suaminya (baca 1 Raja-raja 21). Istri tipe Izebel juga masih ada sampai saat ini. Mereka menyarankan bahkan mendesak suami mereka sedemikian rupa  hingga terjatuh. Dalam banyak cerita perkara penggelapan uang perusahaan dan korupsi yang dilakukan oleh kaum suami, perilaku para suami tersebut berawal dari para istri yang tidak takut akan Tuhan. Istri mereka merengek, merayu, mendesak bahkan memaksa agar diberikan fasilitas hidup mewah yang tidak sesuai dengan penghasilan suaminya. Demikianlah kemolekan dan kecantikan perempuan adalah sia-sia jikalau mereka tidak takut akan Tuhan. Kemolekan dan kecantikannya hanya digunakan untuk melakukan dosa. Akan tetapi, sekalipun seorang istri tidak memiliki kemolekan dan kecantikan seperti ukuran dunia, jika ia takut akan TUHAN, maka ia akan dipuji-puji.
  • Cantik tetapi Tidak Susila – Dalam Amsal 11:22 tertulis: “Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.” Ada perempuan yang tidak mampu mensyukuri dan menggunakan kecantikannya dengan benar. Kecantikkannya digunakan hanya untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak susila. Nafsu seksual tidak dikendalikan tetapi dihamburkan sedemikian rupa. Perilaku seperti ini tentu sangat berisiko, bagi dirinya sendiri dan orang lain. Perilaku yang tidak susila selain tidak berkenan kepada Allah, juga sangat berbahaya bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain. Resiko terpapar berbagai jenis penyakit termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) sangat tinggi. Apalah artinya kecantikan jika si pemilik kecantikan tersebut tidak susila?
  • Tidak Berdandan dengan Pantas dan Sopan – Pada umumnya, perempuan suka berdandan. Tujuannya adalah untuk mempermolek dan mempercantik diri. Dandanan seseorang dapat membuat orang lain terpesona, pangling dan menjadi senang karena menikmati dandanan tersebut. Akan tetapi, ada dandanan yang membuat orang lain tersandung. Alkitab menyebutnya sebagai dandanan yang tidak pantas dan tidak sopan. Dalam  1 Timotius 2:9-10 tertulis: ”Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.” Memang, berdandan adalah hak setiap orang. Setiap orang berhak berdandan sesuai dengan seleranya. Akan tetapi, perempuan yang beribadah akan memperhatikan dandanannya dengan baik. Perempuan yang beribadah akan berdandan dengan pantas, sopan dan sederhana.
  • Mengabaikan Kecantikan Batiniah –  Banyak perempuan suka menggunakan perhiasan. Perhiasan memang dapat membuat si pemakainya menjadi tambah molek dan cantik. Selain itu, perhiasan, apalagi perhiasan yang mahal dan mewah menimbulkan daya pikat sendiri. Kilauan dari perhiasan dapat menarik banyak mata memandang kepada si pemakainya dan membuat orang berdecak kagum. Bahkan, perhiasan yang digunakan seseorang sering dijadikan sebagai ukuran status sosial ekonominya. Makin bagus dan mewah perhiasan yang dipakai seseorang, makin ia dianggap berkelas. Jadi tidak heran jika banyak orang yang senang memakai perhiasan.  Jeleknya, ada perempuan yang tidak nyaman jika tidak menggunakan perhiasan seperti yang ia kehendaki, sehingga ia melakukan cara-cara yang tidak tepat agar dapat menggunakan perhiasan, misalnya berhutang atau meminjam/menyewa perhiasan orang lain. Padahal, sejatinya, daya pikat atau pesona seorang perempuan tidak tergantung kepada perhiasan yang dipakainya. Dalam  1 Petrus 3:3-4 tertulis: “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” Jadi jelas, kemolekan dan kecantikan seorang perempuan bukan berasal dari perhiasannya, tetapi dari rohnya yang lemah lembut, yang tunduk pada pimpinan Allah. Apa artinya cantik dan molek jika hati tidak tenteram dan tidak berkenan kepada Allah?
  • Cantik tetapi Sombong – Tidak bisa dipungkiri bahwa kecantikan seseorang dapat menimbulkan decak kagum orang lain kepadanya. Ada banyak keistimewaan yang diperoleh oleh seorang perempuan molek dan cantik. Akan tetapi, jika tidak mawas diri, kemolekan dan kecantikan yang dimilikinya dapat membuat seorang perempuan menjadi sombong.  Kesombongan seseorang menunjukkan bahwa ia tidak memiliki karakter yang baik. Perempuan yang sombong, semolek dan secantik apapun ia, cepat atau lambat, akan membuat orang lain menjadi jengkel dan tidak suka. Kesombongan karena kemolekan dan kecantikannya akan membuat ia tak disukai banyak orang dan itu akan merugikan dirinya sendiri. Berbagai masalah akan ia hadapi karena kesombongannya itu. Dengan demikian, nama Tuhan tidak dapat dipermuliakan melalui hidupnya.  Dalam Yehezkiel 28:17 “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.” Jadi, kemolekan dan kecantikan seorang perempuan menjadi sia-sia jika ia sombong.

Belajar dari apa yang terulis di dalam Alkitab kiranya dapat membuat semua perempuan menjadi bijaksana. Berdandan agar menjadi molek dan cantik tentu bukan suatu hal yang salah, tetapi berdandanlah dengan pantas sebagaimana layaknya anak Tuhan. Selain itu, jangan pernah menyalahgunakan kemolekan dan kecantikan  sehingga mambawa diri sendiri dan orang lain jatuh ke dalam dosa! Semoga kemolekan dan kecantikan yang ada pada diri setiap perempuan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. (SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?