Orang Muda Tidak Boleh Sembrono dalam Berbicara

Bacaan:
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. — Efesus 4:29

Tanggal: 29 Oktober

“Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”Demikianlah tertulis dalam Amsal 15:4. Apa yang tertulis dalam Amsal 15:4 betul adanya.

Lidah dapat menjadi sumber yang mendatangkan kehidupan maupun kematian. Fakta menunjukkan ada banyak orang yang susah, sedih bahkan frustasi dan putus asa menjadi terhibur karena perkataan seseorang, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak masalah terjadi karena perkataan.

Banyak orang dikuatkan karena perkataan orang lain, tetapi ada orang menjadi sedemikian terluka atau marah karena ucapan yang menyakitkan dari seseorang. Tidak hanya itu. Dalam banyak perkara pidana pembunuhan, pelaku mengaku bahwa tindak kejahatan pembunuhan yang ia lakukan didasarkan oleh rasa sakit hati kepada korban karena perkataan korban kepada pelaku.

“Mulutmu harimaumu”, demikian kata pepatah. Jika tidak dikuasai dan dikendalikan dengan baik, lidah dapat menjadi senjata yang membunuh orang lain dan si empunya lidah. Jika tidak digunakan dengan bijaksana, lidah dapat membawa seseorang dalam masalah dan kesusahan besar. Oleh karena itu, setiap kita harus dapat menggunakan lidah dengan bijaksana.

Menjaga dan menggunakan lidah dengan baik juga harus dilakukan oleh orang  muda. Orang muda dikenal sebagai kelompok usia yang penuh semangat dan berani berkata-kata. Akan tetapi, hal ini harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai karena terlalu bersemangat (baca: emosi) kata-kata yang dikeluarkan tidak membangun dan menyemangati orang lain. Sebaliknya malah menyakiti dan melukai hati orang lain yang kemudian berujung pada masalah serius.

Berpikir dengan baik sebelum berkata-kata adalah cara yang bijaksana guna menghindarkan orang muda dari berbagai masalah akibat perkataannya. Orang muda tidak boleh sembrono dalam berbicara.

“Pikir itu pelita hati”, demikian pepatah yang mengungkapkan bahawa kita harus berpikir baik-baik sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu. Pikirkan dengan baik, apakah kata-kata yang akan kita ucapkan itu adalah perkataan yang baik untuk membangun, sehingga orang lain terberkati!

Jangan sampai ada perkataan kotor keluar dari mulut kita, baik itu berupa makian maupun gurauan yang tidak bermutu! Sebaliknya, seperti yang tertulis dalam Efesus 4:29, pakailah perkataan yang baik untuk membangun, sehingga mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.(SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?