Bacaan:
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. — Amsal 22:3
Tanggal: 31 Oktober
Kejatuhan banyak orang muda dalam perilaku yang tidak terpuji, berbahaya dan melawan hukum, misalnya penyalahgunaan narkoba, mengomsumsi pornografi, balapan liar, dan lain-lain bukan karena ia tidak tahu bahwa hal tersebut berbahaya, tetapi karena faktor lain. Mungkin ia misalnya tifak enak menolak ajakan teman, coba-coba, uji nyali, dan lain sebagainya.
Di era digital ini, di mana teknologi sudah masuk ke hampir seluruh daerah, bahkan wilayah yang disebut pedalaman, semua orang sudah mendapatkan informasi yang sama. Contohnya informasi tentang pornografi dan narkoba.
Sudah banyak kampanye dan edukasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan perorangan terkait bahaya dari mengonsumsi pornografi narkoba. Akan tetapi, faktanya, angka orang yang kecanduan pornografi atau narkoba semakin tinggi.
Angka ini dapat dilihat dari jumlah pasien yang datang ke pusat-pusat layanan kesehatan mental dan pusat-pusat konseling. Ironisnya, mereka bukanlah orang-orang yang tidak tahu akan bahaya pornografi atau narkoba.
Lalu, jika mereka sudah tahu itu sangat berbahaya, mengapa mereka lakukan? Alkitab, tepatnya pada Ams. 22:3 mengatakan bahwa orang yang demikian adalah orang yang tidak bijak dan tidak berpengalaman.
Orang yang bijak, jika sudah diberitahu bahwa narkoba dan pornografi itu sangat berbahaya, maka ia akan lari menjauh dan bersembunyi agar tidak terpapar dan tidak menjadi konsumen narkoba dan pornografi, yang dapat mengakibatkan adiksi.
Sebaliknya, orang yang bebal, yang tidak takut akan Tuhan, tidak akan mendengarkan nasehat. Ia akan terus saja meneruskan kebebalannya, bermain-main dengan narkoba dan pornografi. Akhirnya, ia menjadi adiksi.
Rusaklah tubuhnya, rusaklah otaknya, rusaklah perilakunya, rusaklah studinya, rusaklah pekerjaannya, rusaklah karirnya, rusaklah keluarganya, rusaklah relasinya, dan rusaklah masa depannya.
Orang muda harus bijak, sehingga dapat memilih jalan hidup yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, orang muda harus takut akan Tuhan karena kebijakan atau hikmat hanya dapat diperoleh jika kita takut akan Tuhan.
Kebijakan atau hikmat membuat kita tahu mana yang baik, benar, berguna, dan sesuai dengan firman Tuhan, sehingga hidup kita berkenan kepada-Nya. Sukalah akan firman-Nya dan belajarlah untuk selalu taat dan berkenan kepada-Nya! Dengan demikian, orang-orang muda akan dapat menjadi bijak. (SRP)
Leave a Reply