Bacaan:
Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya., bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut. – Yosua 2:12-13
Tanggal: 4 November
Ada banyak peran dan tanggung jawab yang diletakkan pada pundak perempuan. Walaupun secara fisik pada umumnya perempuan tidak sekuat laki-laki, tetapi dengan kekuatannya yang lain ia dapat menjadi pembela dan pelindung bagi keluarganya.
Hal ini sudah terbukti jauh sebelum masa digital, tepatnya pada masa Yosua. Saat itu, setelah Yosua menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Musa, Yosua melepas dari Sitim dua orang pengintai untuk mengamat-amati dan mengintai kota Yerikho. Kedua orang pengintai tersebut pergi ke Yerikho dan menginap di rumah seorang perempuan sundal yang bernama Rahab. Tidak ada catatan di Alkitab mengapa mereka memilih rumah Rahab sebagai tempat menginap.
Hal tersebut diketahui oleh raja Yerikho sehingga sang raja memerintahkan orang-orang untuk mencari para pengintai tersebut ke rumah Rahab. Akan tetapi mereka tidak menemukan para pengintai itu di sana karena Rahab telah menyembunyikan mereka. Rahab membohongi mereka dengan mengatakan bahwa para pengintai itu telah pergi saat hari menjelang malam.
Selain itu, Rahab juga menyarankan agar orang-orang itu segera mengejar para pengintai tersebut dengan keyakinan bahwa mereka pasti dapat menyusul para pengintai itu. Setelah orang-orang itu meninggalkan rumahnya, Rahab menemui kedua orang pengintai tersebut dan menurunkan mereka dengan tali melalui jendela sebab rumahnya letaknya di tembok kota Yerikho. Dengan demikian, kedua pengintai terbut selamat.
Apa yang dilakukan Rahab sangat berisiko. Ia dan keluarganya dalam bahaya besar jika raja tahu bahwa ia sudah menyembunyikan dan menyelamatkan musuh. Bisa saja ia, orangtuanya beserta semua anggota keluarganya dibunuh oleh raja.
Lalu, apa yang membuat Rahab sedemikian berani? Dalam Ibrani 11:31 tertulis: “Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.”
Imannya kepada Tuhan membuat Rahab, seorang perempuan berani melakukan tindakan yang sangat berbahaya demi menyelamatkan keluarganya. Rahab adalah pahlawan bagi kelaurganya.
Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa kalau seorang perempuan yang bernama Rahab, seorang perempuan sundal, yang dengan segala keterbatasannya mau dan dapat menolong bahkan menjadi pahlawan bagi kedua orangtua dan keluarganya, maka kita pun bisa.
Setiap kita punya peran sekaligus tanggung jawab untuk menolong, melindungi, dan menyelamatkan orangtua serta keluarga kita. Seperti Rahab, milikilah iman kepada Tuhan, maka Ia akan memampukan kita melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut! Selamat menjadi pahlawan bagi keluarga.(SRP)