Paulus, Pahlawan Iman yang Berani Mengabarkan Injil

Bagikan:

Loading

Bacaan:
Jawab Saulus: ”Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: ”Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” — Kisah 9:5

Tanggal: 8 November

Di masa pertumbuhan umat Tuhan yang mengikuti ajaran Yesus pasti akan menghindar kalau mendengar nama Saulus. Ya, Saulus adalah salah satu imam yang sangat membenci para pengikut Kristus karena mereka dianggap sesat dan menghujat Allah. Oleh sebab itu, Saulus meminta restu dari Imam Besar untuk menangkap dan memusnahkan seluruh pengikut Kristus.

Apa yang hendak dilakukan Saulus ini menimbulkan kegelisahan bagi para pengikut Kristus. Mereka harus waspada dan saling menjaga karena mereka melihat sendiri bagaimana Saudara-saudari seimannya tertangkap dan dianiaya hingga mati.

Oleh sebab itu, banyak pengikut Kristus harus sembunyi-sembunyi dalam bersekutu dan berbakti kepada Tuhan. Salah satu tempat persembunyian para pengikut Kristus ini adalah katakombe.

Katakombe tidak hanya terdapat di Roma, tetapi juga di Malta, Afrika Utara, Asia Kecil, dan beberapa kota di Eropa Selatan seperti Paris dan Trier. Katakombe sendiri semula adalah makam bawah tanah; pernah menjadi tempat pengungsian dan persembunyian jemaat Kristen yang dianiaya. Mereka mengungsi ke dalam katakombe untuk bersatu hati, berdoa, dan menghibur satu sama lain.

Suasana mencekam dan menakutkan berubah menjadi suasana teduh dan menentramkan saat mereka berkumpul. Mereka juga yakin bahwa banyak jenazah martir yang dikuburkan di katakombe bisa memberikan peneguhan iman kepada mereka. Itu terjadi terutama pada abad kedua.

Kemungkinan besar Saulus berangkat ke wilayah Asia Kecil untuk memburu para pengikut Kristus tersebut karena mereka masuk daftar hitamnya Saulus. Namun sayang, Saulus dicegat Tuhan Yesus saat menuju ke Damsyik. Di situlah menjadi titik awal pertobatan Saulus, sehingga namanya diubah menjadi Paulus.

Paulus yang dulunya menjadi momok bagi para pengikut Kristus, ia harus membuktikan dirinya sudah bertobat dan berbalik menjadi pemberita Injil Kristus. Dulunya ia membunuh para pengikut Kristus, lalu berubah menjadi penguat iman bagi orang-orang Yahudi Kristen dan pembawa kabar baik syalom Kristus kepada orang-orang Yunani (Gentile atau non Yahudi) yang berada di luar tanah perjanjian bangsa Israel.

Kita juga mengenal Paulus sebagai Rasul yang mampu membahasakan ajaran kasih Kristus dalam tulisan-tulisannya berupa nasihat dan refleksi imannya. Rasul Paulus mampu meramu ajaran para nabi dari Yudaisme (Agama Yahudi) dan ajaran kasih dari Kristus melalui pengalaman dan pergumulan imannya dan umat Tuhan.

Di sinilah Paulus menjadi pahlawan iman yang kental dengan Injil Kristus untuk menangkis serangan-serangan ajaran sesat di sekitar dan di dalam jemaat (Gereja). Akibat keberaniannya mengabarkan Injil Kristus, Paulus harus merasakan betapa beratnya menghadapi penganiayaan. Bahkan nyawa sekali pun menjadi taruhan yang harus ia hadapi.

Karena itu, semboyan imannya adalah karena hidup bagiku adalah Kristus dan kematian adalah keuntungan (Flp. 1:21).

Tuhan Yesus membutuhkan para pemberita Injil seperti Paulus. Apakah Saudara orangnya? (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *