Keinginan Roh Mendatangkan Damai Sejahtera

Bagikan:

Loading

Bacaan:
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. — Galatia 6:8

Tanggal: 01 Desember

Setiap 1 Desember dunia memperingatinya sebagai Hari HIV/AIDS. Mengapa demikian? Karena pada dekade 1980-an (mungkin bisa lebih awal lagi) terjadi wabah penyakit AIDS. Penyebabnya adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga setiap orang yang terpapar HIV akan rentan terhadap penyakit apapun. Bahkan penyakit ringan seperti flu atau luka kecil bisa tidak akan sembuh-sembuh karena sistem kekebalan tubuhnya menurun bahkan tidak ada sama sekali.

Makin tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh kita karena HIV menyebabkan banyak penyakit berkumpul di dalam tubuh kita tidak sembuh-sembuh. Itulah AIDS. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV. Karena belum ada obatnya, maka di masa pandemi AIDS banyak orang yang meninggal dunia dalam sekejab.

Saat ini memang pandemi AIDS sudah dapat kita kendalikan penyebaran dan penularannya. Namun demikian, hampir setengah abad virus ganas ini masih saja mengincar kehidupan manusia tanpa memandang latar belakangnya. Siapa saja memiliki kemungkinan terpapar HIV jika kita tidak saling peduli satu sama lain bersama-sama mengatasi penyebaran dan penularan HIV.

Bacaan kita hari ini dari Gal. 6:8 mengingat kita pentingnya menabur dalam Roh bukan dalam daging. Menabur dalam Roh akan menuai kehidupan kekal. Sebaliknya, menabur dalam daging menuai kebinasaan. Apa artinya ini bagi kita?

Tuhan sudah membuka diri-Nya kepada kita dan akan memberikan Roh-Nya jika kita mau dituntun dalam Roh Kudus. Roh Kudus akan mengajarkan kita tentang kasih-Nya sebagaimana Kristus sudah ajarkan, tunjukkan, dan bahkan praktikkan kepada kita. Setidaknya, semua sudah Tuhan sampaikan. Kalau kita masih merasa kurang mengerti akan hal tersebut, ada Roh Kudus siap menjadi Penolong, Penghibur, Penyemangat, Pelindung, dan sebagainya.

Sesungguhnya kita hidup dalam damai sejahtera Tuhan karena Roh Kudus ada bersama dengan kita. Tugas kita adalah bagaimana kita menghidupi Roh itu di dalam hidup kita dan membagikannya kepada sesama kita. Kita mengasihi, peduli, menghibur yang berduka, menolong, memotivasi, menginspirasi, menasihati dalam kasih, dan masih banyak lagi adalah tugas pelayanan kita dari Roh Kudus.

Kembali kepada masalah HIV/AIDS, kita janganlah lengah mengingatkan siapa pun agar menghindari hawa nafsu seks yang tidak terkendali, narkoba, dan pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Itu semua keinginan daging bukan keinginan Roh.

Saudara, sadarilah akan hal tersebut. Kesadaran seperti ini harus tertanam tetap di otak dan hati kita agar penyebaran dan penularan HIV makin turun melandai hingga ke titik nol.

Sampai kapankah itu terwujud? Kita tidak tahu, tetapi yang pasti makin banyak manusia sadar akan hal tersebut, makin dekat terwujud harapan tersebut. Ingatlah, jangan jauhi/musuhi orangnya (ODHA, orang yang hidup dengan HIV/AIDS), tetapi jauhi/musuhi virusnya. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *