Bacaan:
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. — Yohanes 14:7
Tanggal: 03 Desember
Bacaan renungan kita hari ini sungguh menjadi suatu penghiburan bagi siapa saja yang merasa kecewa, putus asa, terasing, termarjinalkan, tersiksa, teraniaya, terpuruk, dan tak berdaya (disabilitas).
Orang-orang yang paling sering merasakan hal-hal tersebut di atas adalah orang-orang dari golongan miskin, yang tersingkir, yang terasing, dan penyandang disabilitas. Walaupun demikian hal-hal tersebut dapat juga menimpa orang-orang normal, kaya, berada, dan mampu.
Ada sebuah kiasan menarik, yaitu: sebutir mutiara di dalam kerang. Kita melihat kerang itu bentuknya keras dan kasar. Bahkan mungkin kita melihatnya buruk dan tidak menarik. Sebaliknya, ketika kita melihat kerang itu terbuka, di dalamnya ada sebutir mutiara yang sangat indah.
Saudara, seringkali keindahan maksud Allah terlihat dalam kemasan yang tidak kita sukai. Kita memandang itu jelek atau buruk, karena kita hanya dapat melihat sebatas apa yang dapat kita lihat dan kita rasakan. Padahal di balik semua itu, sesuatu yang tidak kita lihat, ada mutiara yang berharga bagi kita.
Demikian pula halnya pandangan manusia tentang ciptaan Allah. Allah menciptakan manusia ada yang dalam kondisi normal dan ada pula yang mengalami kecacatan. Manusia memandang kecacatan itu jelek atau buruk, sehingga menganggap itu kurang atau tidak sempurna. Mengapa? Karena hanya itu yang dapat manusia lihat dari tampak luarnya bukan yang ia lihat apa yang ada di dalamnya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya kedokteran, manusia berusaha agar setiap bayi yang lahir tidak cacat. Kalau bisa, semua bayi yang lahir ke dunia ini dalam keadaan normal.
Seorang berhikmat pernah berkata sepert ini. Jika semua bayi manusia lahir normal atau sempurna, maka kita tidak akan pernah mengakui kemahakuasaan-Nya. Justru Tuhan menciptakan kesempurnaan dan kecacatan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Renungkanlah. (BTS)