Damai Sejahtera Walaupun Menderita

Bacaan:
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. — Yohanes 16:33

Tanggal: 08 Desember

Perkataan Tuhan Yesus yang tertulis dalam ayat bacaan hari ini merupakan kata-kata penghiburan sekaligus penguatan dari Yesus kepada murid-murid-Nya. Kala itu adalah hari-hari terakhir di mana Yesus akan ditangkap dan mengalami penganiayaan yang luar biasa.

Tentu saja hal tersebut akan menjadi pukulan besar dan menimbulkan duka bagi murid-murid-Nya, bahkan dapat  menggoncang iman mereka. Akan tetapi, sebelum hal tersebut terjadi, Yesus sudah mempersiapkan murid-murid-Nya dengan berbagai nasihat, sehingga ketika saat itu tiba, mereka tetap dapat merasakan damai sejahtera.

Apa yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya saat itu berlaku juga bagi kita. Saat ini, setiap kita pasti memiliki berbagai pergumulan hidup dan penderitaan. Dapat dipastikan bahwa selama hidup di dunia penderitaan adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu, semua bentuk pergumulan dan penderitaan harus dihadapai dengan baik.  Jika tidak, maka dapat berpotensi melemahkan iman dan menghilangkan damai sejahtera.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menghadapinya? Pertanyaan ini sudah dijawab oleh Yesus, seperti yang tertulis dalam Yohanes 16:16-33, yang oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diberi judul “Dukacita yang Mendahului Kemenangan”.

Pada Yohanes 16:21 tertulis:“Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.”

Yesus menganalogikan penderitaan murid-murid-Nya saat itu dengan penderitaan seorang perempuan yang hendak bersalin. Memang hampir tidak ada perempuan yang tidak menderita kesakitan saat persalinan, tetapi penderitaan tersebut segera mereka lupakan saat sang bayi lahir. Pun demikian halnya dengan penderitaan kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pengikut Kristus yang sejati pasti akan mengalami banyak penderitaan dalam hidupnya, bahkan walaupun ia selalu bertingkah laku benar. Kejujurannya dapat membuatnya menderita karena belum tentu semua orang suka dengan kejujurannya. Ia dapat dianggap sebagai orang munafik, tidak setia kawan dan dimusuhi. Kedispilinannya dalam bekerja belum tentu disukai oleh teman-temannya karena itu bisa saja ia difitnah sebagai orang yang suka mencari muka kepada pimpinan, dan lain sebagainya.

Syukur kepada Tuhan karena kita punya firman Tuhan. Firman Tuhan yang tertanam di hati dan di pikiran kita dapat menguatkan kita dalam menghadapi segala bentuk penderitaan, sehingga apapun yang terjadi kita tetap dapat merasakan damai sejahtera. Mari mencintai firman Tuhan karena itu dapat membuat kita tetap memiliki damai sejahtera walaupun sedang dalam penderitaan!(SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?