Bacaan:
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. — Roma 5:1Â
Tanggal: 14 Desember
Banyak orang mencari damai sejahtera, tetapi hingga sampai ajalnya pun ia tidak menemukan damai sejahtera? Mengapa demikian? Apa yang salah dengan mereka?
Pertanyaan di atas tentu menggugah kita. Ada orang meyakini bahwa damai itu adalah suatu perasaan. Ini tentu tidak salah, tetapi belum tentu juga benar.
Boleh-boleh saja kita mengklaim bahwa jika kita hidup tidak mengalami perang, kerusuhan, serangan teror, penganiayaan, dan lain sebagainya, kita merasa ada damai.
Demikian pula dalam aspek kesehatan jasmani, kita tidak mengalami sakit yang parah, semua dalam keadaan baik-baik saja, kebutuhan serba tercukupi, kita merasa ada damai.
Akan tetapi apakah damai itu bergantung pada kedua situasi tersebut? Analogi pikiran kita mengatakan jika semuanya baik-baik saja, akan ada damai. Sebaliknya,Âjika ada kekacauan, penyakit, usaha rugi atau bangkrut, dan sebagainya, maka hilanglah damai itu?
Lantas jika demikian, bagaimana posisi kita sebagai orang percaya bisa mempertahankan hidup dalam damai sejahtera meskipun situasi yang kita hadapi sangat buruk?
Saudara, Rasul Paulus telah merasakan dan mengalami pergumulan tersebut. Karena itu, Rasul Paulus menasihatkan kepada kita dengan mengatakan seperti ini:
Setiap orang yang dibenarkan karena iman, ia hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan Yesus.
Paulus mengungkapkan suatu rahasia ilahi bahwa setiap orang percaya dibenarkan karena iman kepada Kristus. Karena kita hidup benar dalam Kristus, maka Kristus memberi damai sejahtera itu kepada kita apa pun situasi kita.
Firman Allah menegaskan bahwa damai sejahtera bukanlah suatu perasaan yang sering berubah-ubah, melainkan hidup dalam damai sejahtera tersebut.
Hidup dalam damai sejahtera tidak tergantung dari apakah keadaan kita sedang baik atau buruk.Kristus yang menjadi jaminan bahwa damai sejahtera akan terus terjadi secara permanen dalam diri orang percaya.
Seseorang yang hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, sudah menemukan kebahagiaan, tidak haus dan cinta dunia. Semua yang dia peroleh dari Kristus memuaskannya. (BTS)