Tidak Perlu Cemas Menghadapi Tahun Baru

Bacaan:
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. — Yesaya 41:10

Tanggal: 1 Januari

Memasuki kuartal ke-4 pada akhir tahun (2022) bahasan resesi sempat sangat ramai bahkan viral. “Tahun ini sulit dan tahun depan akan gelap.” Banyak orang membicarakan “bakal resesi.”Media massa juga banyak memberitakan kabar buruk, seperti: bencana alam, banyak terjadi PHK massal, lapangan pekerjaan semakin sempit, tindak kejahatan meningkat, harga kebutuhan pokok naik, dan sebagainya.

Ketika kita terus-menerus mendengar atau membaca berita buruk, tentunya akan dapat membuat kita terpengaruh. Sebenarnya otak kita sudah terprogram untuk memroses stres yang berkaitan dengan trauma. Bahkan dalam kondisi yang normal, memiliki respons penolakan dampak negatif dari sebuah kabar buruk. Namun paparan yang terus-menerus terhadap otak kita maka akan dapat menggagalkan kemampuan kita untuk mengatasi stres dengan baik dan menghambat kemampuan diri kita untuk kembali ke kondisi rileks.

Kalau kita melihat keadaan dunia berdasarkan info media massa tersebut, kita akan mengatakan bahwa hari-hari ini tidak akan semakin baik. Apalagi ada ayat di Alkitab mengatakan: “…harihari ini adalah jahat” (Ef. 5:16). Jadi berdasarkan hal ini, kita pun akan setuju bahwatahun baru ini gelap. Kita akan melumrahkan apabila kita menjadi takut, was-was, kuatir, panik, cemas dan persamaan kata takut lainnya dalam menjalani kehidupan di tahun ini.

Semestinya, kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus tidak turut apa kata dunia. Betul, ada banyak hal yang kita tidak dapat prediksi maka kita harus jeli melihat keadaan dunia. Namun ketika kita melihat dunia, janganlah keadaan dunia ini membuat kita menjadi pesimis seperti sepuluh orang pengintai yang menyelidiki negeri Kanaan. (baca: Bil. 13)

Kita adalah milik Kristus.  “Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah. (baca: 1 Kor. 3:23). Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus disebut sebagai umat kepunyaan Allah. Status sebagai umat kepunyaan Allah ini diberikan oleh Allah sendiri. Sebutan ini diberikan oleh Allah kepada kita karena Yesus Kristus telah menebus kita dan menjadikan kita milik Allah.

Selain itu, Roh Kudus yang ditempatkan Allah dalam hidup kita itulah yang menjadikan kita milik Allah. Karena itu, sebagai umat kepunyaan Allah, kita memiliki hak menerima janji-janji Allah dan berkat-berkat yang telah disediakan bagi kita.

Selagi masih awal tahun, sebagai orang yang percaya kepada Yesus marilah kita memasuki tahun ini dengan hidup baru, memiliki semangat baru. Dalam Alkitab dituliskan kisah orang-orang ketika bertemu Yesus dan percaya kepada-Nya lalu mereka menerima mukjizat dan selanjutnya mereka menjalani hidupnya dengan hidup baru. Mempersembahkan persembahan; memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah; mengikuti Yesus; melayani; memuliakan Allah; pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.

Kita patut bersyukur, Tuhan masih memberi kita kesempatan memasuki tahun ini dan sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus ada janji yang Tuhan berikan ketika kita melakukan perintah-Nya. Yes. 41:10:“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Mengapa menjadi perintah? Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)kata ‘jangan’ kata yang menyatakan melarang, berarti tidak boleh; hendaknya tidak usah. Apa janji Tuhan? Tuhan akan meneguhkan, bahkan Tuhan akan menolong, dan memegang dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan.

Kita harus mengambil kesempatan hidup yang Tuhan berikan kepada kita dan mengisinya bersama Tuhan. Kita memang tidak dapat memprediksi keadaan dunia dan tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Tuhan memerintahkan kita untuk mempergunakan waktu yang ada. “… pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”(Ef. 5:16). Maka dalam mempergunakan waktu yang ada, agar kita mendapatkan hasil optimal, semestinya kita membuat perencanaan. Buat rencana untuk tahun ini namun ingat “jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan” (baca: Yak. 4:13-17) [TRP]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?