Bacaan:
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” — Yohanes 8:10-11
Tanggal: 05 Januari
Ada seorang perempuan yang kedapatan sedang berbuat zinah. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawanya kepada Yesus. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah dan berkata: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat berzinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Namun Yesus membungkung lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Karena orang-orang itu terus bertanya, Ia pun bangkit berdiri dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya, tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. (Yoh. 8:1-9)
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya:“Tidak ada Tuhan.” Lalu kata Yesus:“Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” – Yoh. 8:10-11.
Menarik sekali. Yesus tidak membantah sama sekali ucapan mereka tentang perkataan Musa dan tidak melarang mereka untuk melempari perempuan itu. Sebaliknya, Yesus mempersilahkan mereka untuk melempari perempuan itu, dimulai dari orang yang tidak berbuat dosa. Suatu jawaban yang sudah pasti tidak berasal dari hikmat duniawi dan penuh kuasa.
Jawaban Yesus kepada orang-orang banyak itu menunjukkan bahwa kita tidak boleh dan tidak memiliki hak untuk menghakimi siapapun. Sama halnya dengan perempuan yang kedapatan sedang berbuat zinah itu.
Sebetulnya, kita pun selalu tertangkap basah oleh Yesus saat kita sedang berbuat dosa. Artinya, setiap kita berdosa, sehingga tidak ada seorang pun di antara kita yang layak menghakimi orang lain.
Akan tetapi, sebagaimana Tuhan Yesus lakukan kepada perempuan itu, Ia pun tak ingin menghukum kita. Yang Tuhan Yesus inginkan dari kita para pendosa ini adalah bertobat, hidup baru, dan tidak berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang!(SRP)