Bacaan:
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. — Titus 2:12
Tanggal: 12 Januari
Kita tidak mudah untuk memulai hidup baru. Istilah umumnya adalah resolusi. Biasanya pada awal tahun orang membuat resolusi untuk berkomitmen menjalankannya.
Ketika kita belum mengenal atau dekat dengan Tuhan, kita hidup dalam kebiasaan lama yang penuh dengan dosa. Di sinilah orang sering membuat resolusi untuk mengubah kebiasaan lama yang buruk tersebut.
Karena itu, kita perlu tekad yang bulat dalam menata hidup baru. Ada yang berpendapat bahwa menata hidup baru itu seperti menata atau mengatur (setting) suatu barang elektronik yang baru kita beli.
Sebagai contoh, kita membeli handphone baru. Ada beberapa hal yang perlu kita setting, seperti pengaturan bahasa, nada dering, wallpaper, dan lain-lain.
Namun demikian, dalam menata hidup baru tidak semudah kita menata (setting) barang tertentu. Menata hidup baru jauh lebih kompleks karena butuh tekad, perjuangan, dan tidak bisa coba-coba.
Ketika kita sudah percaya dan mengenal Yesus secara pribadi, maka kita perlu menata ulang hidup kita. Kita perlu membuang kebiasaan lama yang buruk dan menata ulang. Sepenuhnya 100% kita rombak hidup lama sedemikian rupa, sehingga kita hidup dalam kehidupan yang baru. Kita mengisi hidup ini dengan kehidupan yang penuh arti. Bahkan kita harus mampu memaksimalkan hal-hal baik yang ada dalam diri kita.
Hal yang perlu kita lakukan dalam menata hidup yang baru adalah menata hidup kita sesuai dengan pengaturan Allah. Allah akan membuat kita mencapai titik maksimal dalam potensi hidup kita.
Karena itu, kita harus berserah dan percaya atas pimpinan Tuhan. Tuhan akan memproteksi hidup kita dari segala “virus” dunia ini. Dengan demikian hidup kita akan berjalan dan tertata sesuai dengan sistem yang semestinya ketika Allah menciptakan kita seturut Gambar-Nya. (BTS)