Bacaan:
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab aku kudus. — 1 Petrus 1:14-16
Tanggal: 13 Januari
Beberapa hari yang lalu saya mengajarkan sebuah lagu Sekolah Minggu kepada keponakan saya yang berusia tiga tahun. Liriknya begini:
“Anak Sekolah Minggu dengar-dengaran.
Turut orangtua terlebih Tuhan.
Itulah tandanya anak yang manis.
Nanti masuk sorga, trima upahnya.”
Karena lagu ini nadanya gembira dan liriknya pendek, hanya dengan dua kali saya nyanyikan, keponakan saya hafal dan mampu menyanyikan lagu ini dengan sangat baik.
Kata kunci dari dari lagu ini adalah “dengar-dengaran”. Sinonim dari kata “dengar-dengaran” adalah “mengindahkan, taat, menurut”. Anak Sekolah Minggu harus dengar-dengaran kepada orangtua, terlebih Tuhan. Ya, seorang anak memang harus taat kepada orangtuanya. Lalu, kita anak siapa?
Dalam Gal. 4:6-7 tertulis: “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.”
Selain itu, dalam 1 Yoh. 3:1 tertulis:“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”
Dari ayat-ayat ini dapat kita ketahui dengan jelas bahwa oleh karena kasih karunia Allah kepada kita, maka kita dijadikan-Nya sebagai anak-anak-Nya. Oleh karena itu, sebagai anak kita wajib taat kepada Dia yang adalah Bapa kita.
Bapa memerintahkan kita untuk kudus. Ia menghendaki agar setiap kita anak-anak-Nya, taat dan tidak menuruti hawa nafsu yang menguasai kita pada waktu kebodohan kita. Ia menghendaki supaya kita menjadi kudus di dalam seluruh hidup kita, sama seperti Dia yang kudus.
Kita harus kudus karena Ia kudus (1 Ptr. 1:14-16). Kudus artinya tidak tercemar oleh dosa. Hidup kudus artinya tidak hidup dalam dosa. Oleh karena itu, janganlah kita membiarkan kebodohan menguasai kita agar kita tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa! Mari kita memohon pertolongan Bapa. Hiduplah kudus seperti yang Ia kehendaki!(SRP)