Bacaan:
Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi. — Yesaya 49:6
Tanggal: 17 Januari
Inti dari isi perikop Firman Tuhan yang menjadi renungan kita hari ini adalah nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, Hamba Allah yang akan menderita demi suatu misi besar, yaitu keselamatan dunia, manusia dan bangsa–bangsa seluruhnya. Namun tidaklah salah jika kita melihatnya sebagai tugas yang diberikan oleh Allah kepada Yesaya dan umat Israel pada saat itu.
Hari ini kita wajib merefleksikan dan mengaplikasikannya menjadi tugas yang Tuhan berikan kepada Gereja dan semua orang percaya. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa ini merupakan “Amanat Agung” versi Perjajian Lama yang kegenapannya secara sempurna ada dalam diri Yesus Kristus.
Lihat, jangkauan dan wilayah misi diperluas. Itu membuat tugas dan tanggung jawab semakin besar dan berat. Tugasnya sekarang menjadi dua arah sekaligus, yakni memulihkan keadaan Israel dan menjadi terang bagi bangsa–bangsa (selain Israel).
Ini adalah suatu tugas berat. Karena memimpin Israel saja susah, ditambah lagi tugas yang jauh lebih luas, memberitakan keselamatan dari Allah sampai ke ujung bumi. Sudah pasti semakin berat, tetapi harus dilaksanakan. Sudah pasti pula membutuhkan pengorbanan.
Namun bagi umat atau pribadi yang terpanggil, walaupun berat dan membutuhkan pengorbanan, melaksanakan tugas itu adalah suatu kebahagiaan. Karena tugas itu adalah memberitakan Kabar Baik, yakni keselamatan dari Allah.
Selanjutnya, Allah tidak akan membiarkan begitu saja hamba–hamba-Nya yang setia dalam melaksanakan tugas yang berat itu. Sebaliknya, Allah memberi janji dan jaminan penyertaan yang abadi kepada mereka. “Hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku” kata hamba-Nya.
Atas keyakinan dan pengharapan pada janji Allah inilah Rasul Paulus berkata, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (1 Kor. 9:16)
Bagaimana dengan kita? Apakah ada tugas? Ada. Jika Yesaya, Israel, dan bahkan Yesus mempunyai misi memulihkan Israel dan membawa Kabar Baik ke seluruh bangsa di ujung bumi, demikian kita juga mempunyai tugas yang sama.
Amanat Agung yang disampaikan Allah melalui Yesaya dan yang ditegaskan kembali oleh Tuhan Yesus sebagaimana tertulis pada Mat. 28:19–20 adalah tugas kita orang Kristen.
Tugas itu adalah misi ke dalam dan keluar. Dengan bahasa Yesaya tadi, tugas kita adalah memulihkan kembali dan memberitakan keselamatan kepada bangsa–bangsa.
Ini memang sangat penting. Kita perlu menyegarkan, memperbaiki, menyemangati, dan menguatkan hidup kekristenan kita pada masa kini. Sekaligus kita harus bergerak memberitakan Injil keselamatan kepada suku–suku bangsa yang dekat di sekitar kita dan yang jauh di luar sana. itulah tantangan hidup baru bagi kita.
Sekali lagi, tugas ini berat dan membutuhkan pengorbanan. Jadi tidak mungkin dilaksanakan tanpa adanya kesatuan, kesungguhan, ketulusan, dan kejujuran. Satu lagi yang sangat penting adalah kesetiaan pada panggilan Tuhan. Yakinlah, Dia yang memberi amanat akan menyertai kita dan memberi kekuatan dengan kesetiaan-Nya.
Kiranya Allah menguatkan kita untuk memenuhi panggilan mulia itu. Selamat melaksanakan tugas berat dengan sukacita dalam Tuhan. (MS)
Leave a Reply