Bacaan:
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” — Yohanes 3:3
Tanggal: 22 Januari
Kita terkadang bingung membedakan antara lahir baru dan hidup baru. Kebanyakan orang Kristen menganggap kedua istilah tersebut tidaklah jauh berbeda.
Hidup baru tidaklah sama dengan lahir baru. Pernahkah Saudara mendengarkan pembicaraan orang Kristen mengenai lahir baru atau dilahirkan kembali?
Orang yang rajin ke gereja belum tentu sudah lahir baru karena dia masih hidup dalam dosa. Beberapa orang Kristen memakai istilah “Kristen lahir baru” untuk mereka yang sudah terlihat menjalani hidup yang menurut firman Tuhan. Jadi sebenarnya istilah “Kristen hidup baru” adalah lebih tepat.
Apakah lahir baru itu? Apakah seseorang yang lahir baru berusaha keras untuk mempertahankan keselamatannya? Apakah lahir baru adalah keadaan di mana orang Kristen sudah terlihat baik hidupnya? Apakah mereka yang sudah percaya dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan harus berusaha mati-matian untuk hidup baik agar lahir baru? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul, seperti pertanyaan Nikodemus kepada Yesus pada waktu itu (Baca: Yoh. 3:1–8).
Sebagai perbandingan antara lahir baru dan hidup baru dapat kita lihat percakapan dua orang yang berada di kiri dan kanan Yesus saat mereka berada di atas kayu salib. Kedua orang tersebut adalah penjahat yang mendapat hukuman salib.
Penjahat pertama menghujat Yesus, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi penjahat kedua menegurnya, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?” (Luk. 23:39–40).
Penjahat yang menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan adalah orang yang beruntung karena ia percaya kepada Yesus. Pada saat itu ia telah lahir baru karena imannya. Tuhan sudah mengampuni dosanya, tetapi ia tidak sempat untuk menjalani hidup baru. Di sini Saudara melihat perbedaan antara lahir baru dan hidup baru.
Lahir baru adalah karunia Tuhan. Sementara itu, hidup baru adalah proses bagaimana kita menjalani hidup ini dengan cara baru berdasarkan teladan Kristus.
Dengan bimbingan Roh Kudus, kita berusaha untuk hidup makin hari makin lebih baik. Kita merespons kasih Tuhan dengan perbuatan yang baik dan benar dalam hidup baru. Ini sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan.
Sebaliknya, orang yang dengan sengaja tetap hidup bergelimang dalam dosa adalah orang yang tidak benar-benar percaya pada pengurbanan Yesus di kayu salib adalah karunia Allah yang terbesar untuk manusia. Orang seperti itu adalah orang yang belum lahir baru. Karena itu, ia tidak bisa hidup baru. (BTS)