Bacaan:
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu … dan… kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. — Matius 22:37-39
Tanggal: 12 Februari
John Mayer pernah menciptakan lagu dengan syairnya menyatakan: “Love is a Verb.” Kalau kita ke dalam bahasa Indonesia bunyinya: “Kasih adalah suatu tindakan nyata.” Sesungguhnya ungkapan ini memberitahu kita bahwa kasih sejati seharusnya berupa tindakan nyata, bukan teori belaka.
Karena itu, Rasul Yohanes menekankan kepada kita dengan berkata, “Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yoh. 3:18). Bahkan sebelumnya Tuhan Yesus sendiri menyempurnakan Sepuluh Hukum Allah dengan menegaskan bahwa kasih itu melibatkan keseluruhan hidup kita: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu … dan… kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat. 22:37-39).
Hal ini menegaskan bahwa tanpa tindakan nyata, segala pembicaraan tentang kasih menjadi omong kosong belaka. Memperkuat pernyataan di atas, Rasul Paulus juga menegaskan: “Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku” (1 Kor. 13:3). Orang bisa saja berbuat baik tanpa melandasinya dengan kasih.
Kita mengasihi harus lebih dari sekadar ucapan, tindakan, dan keinginan-keinginan berbuat baik. Ini berarti bahwa kasih tidak pernah mengharapkan balasan, pamrih, sukarela, dan sukacita. Bahkan kasih kalau perlu menuntut pengorbanan dari seluruh keberadaan kita. Itulah kasih yang sejati. Kristus sudah menunjukkan hal itu kepada kita dengan menyerahkan nyawa-Nya karena Dia sungguh mengasihi kita. Mari kita saling mengasihi dengan kasih yang Kristus. (BTS)