Mengasihi Musuh

Bacaan: Lukas 6:27-36

Ayat Emas:
……..Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. — Matius 22:39

Tanggal: 16 Februari

Waktu saya kecil, di antara kami para anak-anak bertengkar adalah hal yang biasa. Ada saja yang dapat membuat kami bertengkar. Kalau sudah bertengkar, biasanya pihak-pihak yang bertengkar akan bersepakat untuk bermusuhan. Bermusuhan di kalangan kami waktu itu berarti tidak saling bertegur sapa satu dengan yang lain dan tentu tidak mau bermain bersama. Akan tetapi, kala itu, bermusuhan dengan teman di kalangan anak-anak tidak akan berlangsung lama. Punya musuh membuat anak akan mengalami kerugian karena itu akan menghalangi mereka untuk bermain. Padahal, bermain adalah kebutuhan kami saat itu. Oleh karena itu, dalam waktu singkat, para pihak yang bermusuhan  akan berdamai. Tanda perdamaian biasanya dengan cara mengaitkan jari kelingking kanan dengan jari kelingking kanan musuh. Ritual itu jadi pertanda sudah terjadi perdamaian, sehingga mereka dapat bermain dan bergembira bersama.

Memiliki musuh memang bukan hal yang baik bahkan merugikan diri sendiri. Akan tetapi, ada kalanya kita tidak dapat menghindar ketika ada orang yang memusuhi kita. Dalam Luk. 6:27-36 Tuhan Yesus meminta kita untuk mengasihi musuh. Bagaimana bisa mengasihi seseorang yang sudah sedemikian menyakiti, merugikan, mengancam atau berbuat jahat lainnya kepada kita? Itu adalah suatu hal yang sangat sulit, tetapi itulah yang Tuhan kehendaki.

Dalam Luk. 6:32-34 Tuhan Yesus mengatakan:“Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.”Jadi jelas, Tuhan Yesus membuat suatu standar khusus untuk kita, yakni kita harus mengasihi musuh kita.

Bentuk mengasihi musuh yang Tuhan kehendaki yaitu berbuat baik kepada orang yang membenci kita, meminta berkat bagi orang yang telah mengutuk kita dan berdoa bagi orang yang sudah mencaci kita (Luk. 6:27-28). Tuhan juga mau agar kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan (Luk. 6:31).(SRP)

 

Mari Kita Berdoa:

Bapa di sorga, terima kasih atas kasih-Mu kepada kami. Ampunilah kami atas kegagalan kami mengasihi sesama kami termasuk musuh kami. Mampukanlah kami ya Bapa untuk dapat memperlakukan orang lain sebagaimana kami ingin diperlakukan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?