Bacaan:
Kata Alkitab tentang kuasa kasih: ….. Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. — 1 Yohanes 4:10
Tanggal: 28 Februari
Pernahkah Saudara mendengar diksi (ungkapan): “Kuasa Kasih.” Apa sebenarnya arti diksi (ungkapan) ini bagi kita? Mengenai ini banyak kita temukan di Alkitab. Pada renungan kita hari ini, kita akan melihat beberapa hal utama tentang makna diksi (ungkapan) tersebut.
Pertama, pada bacaan 1 Yoh. 4:10 Rasul Yohanes mengungkapkan bahwa salah satu kuasa kasih itu adalah pendamaian bagi dosa-dosa manusia melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Dasarnya adalah Allah mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian dosa-dosa kita.
Kedua, selanjutnya Rasul Yohanes juga mengatakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).” Kuasa kasih di sini membuat kita yang percaya kepada Anak-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ketiga, kalau kita sungguh-sungguh memiliki kasih yang berasal dari Allah, maka kita memiliki kuasa mengampuni kesalahan orang lain, menyembuhkan orang sakit, mencelikkan mata orang buta secara fisik maupun non-fisik, menyembuhkan yang tuli, dan bahkan membangkitkan orang mati.
Yesus datang ke dunia ini memiliki kuasa yang membawa berkat bagi orang lain. Kuasa ini menghidupkan dan membawa penyembuhan bagi mereka yang hidup dalam ketidakberdayaan dan rasa sakit. Kuasa yang ada pada Yesus adalah kuasa untuk melayani dalam kasih yang tulus.
Yesus sungguh ingin agar kita pun dapat membawa penyembuhan dan kehidupan bagi orang lain dengan kuasa yang ada dalam diri kita. Kuasa tersebut adalah kuasa untuk melayani dan mengasihi. Tuhan telah menanamkan kuasa itu di dalam diri kita masing-masing, melalui potensi dan karunia yang kita miliki.(BTS)