Bacaan: Kejadian 22:1-19
Ayat Emas:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. — Yohanes 3:16
Tanggal: 03 Maret
“TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.” (Kejadian 21:1-2).
Tentu Abraham sangat bersukacita dan bersyukur. Sangat mungkin jika Abraham merasa sedemikian takjub dengan kasih dan kuasa Allah dalam hidupnya karena Ishak lahir ketika ia dan Sara sudah sama-sama tua. Akan tetapi, ada hal yang tidak mereka sangka terjadi. Allah meminta Abraham untuk menjadikan Ishak anaknya yang sangat ia kasihi itu menjadi sebagai korban bakaran (Kejadian 22:2). Abraham tidak membantah atau menolak. Sebaliknya, ia melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Ia rela mengorbankan anaknya itu. Pada detik-detik di mana ia hendak menyembelih Ishak, suara Malaikat TUHAN terdengar mengatakan agar Abraham tidak membunuh anaknya itu. Suara itu juga mengatakan bahwa Ia telah mengetahui bahwa Abraham takut akan Allah dan tidak segan menyerahkan anaknya untuk Allah (Kejadian 22:11-12).
Takut akan Allah dan taat kepada Allah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Takut akan Allah akan membuat orang taat kepada-Nya. Itulah yang terjadi pada Abraham. Abraham sungguh takut kepada Allah, sehingga ia taat kepada Allah. Ia menuruti semua yang Tuhan kehendaki, termasuk ketika Allah memintanya menjadikan anaknya, Ishak, sebagai korban persembahan. Ketaatan tidak tergantung kepada apa yang Tuhan minta, tetapi tergantung kepada siapa yang meminta. Sekalipun yang Tuhan minta sangat berat, taatlah! Langkah beraninya untuk berkorban seperti yang Allah kehendaki berbuah manis.
Entah apa yang Tuhan minta untuk kita korbankan saat ini. Jangan takut untuk taat! Mari belajar dari pengorbanan Abaraham! Jika kita taat, apapun yang kita korbankan tidak akan sia-sia. (SRP)
Mari Kita Berdoa:
Bapa di Sorga, terima kasih untuk pelajaran iman yang kami dapatkan dari kisah pengorbanan Abraham. Ajar kami untuk selalu taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Leave a Reply