Bacaan:
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. — Ibrani 9:22
Tanggal: 04 Maret
Dalam bacaan renungan kita ini, Rasul Paulus menegaskan bahwa Injil Kristus menggenapi Hukum Taurat dengan penumpahan darah Kristus di kayu salib. Paulus menunjukkan bahwa darah Kristus adalah perjanjian yang sah dan berlaku bagi orang percaya.
Perjanjian ini merupakan kesepakatan khidmat yang berlaku antara Allah dan manusia. Kita menyebutnya sebagai suatu kovenan (covenant) atau wasiat/perjanjian. Sebuah kovenan atau perjanjian adalah suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih tentang hal-hal yang ada dalam kuasa mereka sendiri. Kesepakatan ini dapat saja dengan atau tanpa seorang pengantara.
Sebuah wasiat atau perjanjian adalah suatu tindakan dan perbuatan sukarela seorang pribadi. Tindakan tersebut dilaksanakan dan disaksikan sebagaimana mestinya, dengan memberikan warisan-warisan kepada ahli-ahli waris seperti yang dilukiskan dan dicirikan oleh sang pemberi wasiat, dan yang hanya dapat berlaku setelah kematiannya.
Dalam hal wasiat atau perjanjian ini, Kristus adalah Sang Pengantara Perjanjian Baru tersebut dan Dia menjadi Pengantara untuk beberapa maksud dan tujuan berikut ini:
- Untuk menebus orang-orang dari pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan terhadap Hukum Taurat atau perjanjian pertama, yang menjadikan setiap pelanggaran suatu penghilangan kebebasan, dan menjadikan manusia menjadi orang-orang berutang, dan budak atau tawanan, yang perlu ditebus.
- Untuk melayakkan semua orang yang sepenuhnya dipanggil untuk menerima janji dari suatu warisan kekal.
Inilah makna dari pengorbanan Kristus bagi orang percaya. Kita sudah menerima wasiat atau perjanjian tersebut. Karena itu, tugas kita adalah bagaimana kita dapat mewartakan Injil Kristus kepada orang yang tidak atau belum mengenal Kristus? Mari kita wartakan perjanjian yang sudah kita terima. (BTS)
