Mengalah

Bagikan:

Loading

Bacaan: 1 Raja-raja 3:16-28

Ayat Emas:
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. — Matius 5:41

Tanggal: 16 Maret

Ada dua orang perempuan sundal diam dalam satu rumah dan keduanya memiliki bayi. Pada suatu malam, salah satu dari bayi itu meninggal dunia. Kedua perempuan itu bertengkar hebat karena masing-masing mengatakan bahwa bayi yang meninggal itu bukan bayinya. Jadi, mereka memperebutkan bayi yang masih hidup. Perkara tersebut sampai kepada Raja Salomo. Raja Salomo memutuskan agar bayi yang hidup itu dipenggal dua, sehingga masing-masing ibu mendapatkan sebagian dari tubuh bayi tersebut. Akan tetapi, salah satu dari perempuan itu tidak setuju. Ia rela mengalah, menyerahkan bayi itu kepada orang lain agar bayi itu tetap hidup. Ternyata, perempuan itu adalah ibu kandung dari bayi yang hidup itu.  

Banyak orang pada umumnya sangat sulit untuk mengalah karena dia ingin mempertahankan apa yang menjadi hak atau miliknya. Untuk dapat mengalah, kita butuh pengorbanan. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak mau mengalah. Akibatnya, terjadilah pertikaian dan hilanglah ketenteraman.

Hari ini kita dapat belajar dari ibu kandung bayi yang hidup itu. Walaupun ia tahu jika mengalah maka ia akan kehilangan bayinya, ia tetap memilih mengalah. Ia rela mengorbankan haknya sebagai ibu kandung demi anaknya tetap hidup.

Ternyata, tindakannya yang mau mengalah membuat semuanya menjadi jelas. Tuhan turun tangan menolong. Tuhan memberikan hikmat kepada Raja Salomo, sehingga sang raja tahu bahwa sesungguhnya, ibu kandung dari bayi yang hidup itu adalah perempuan yang mengalah tersebut.

Mengalah memang tidak mudah karena mengandung pengorbanan. Mari belajar mengalah dari ibu kandung bayi yang hidup itu! Ada upah manis bagi setiap orang yang mau mengalah. (SRP) 

Mari Kita Berdoa:

Bapa di sorga, terima kasih atas kasih-Mu kepada kami. Ampunilah kami ya Bapa karena selama ini kami sering gagal bahkan tak mau mengalah. Ajarlah kami untuk rendah hati sehingga kami mau mengalah walaupun untuk mengalah kami harus berkorban. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *