Bacaan:
Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! — Lukas 24:25
Tanggal: 05 April
Teguran dalam bacaan Injil Lukas di atas berasal dari Yesus. Yesus berjalan menemani dua orang murid-Nya (dari kelompok lain) yang sedang berjalan kaki dari Yerusalem ke Emaus. Mereka asyik mempercakapkan tentang kebangkitan Yesus yang berkembang dari cerita perempuan-perempuan yang melihat kebangkitan Yesus.
Sebelumnya para perempuan tersebut menceritakan pertama kali kepada Petrus dan murid-murid Yesus lainnya, tetapi hampir tidak ada seorang pun yang percaya. Bahkan Petrus sendiri agak ragu, sehingga dia harus memastikan apakah tubuh Yesus masih ada atau tidak ada? Ternyata Petrus hanya menemukan kain kafan Yesus. Di manakah tubuh-Nya?
Kedua orang yang berjalan ke Emaus itu pun membahas kabar kebangkitan Yesus dengan mencoba beragumentasi. Di saat percakapan mereka itulah Yesus menyela dan menjelaskan, tetapi mereka tetap tidak percaya. Selain itu, ada selaput yang menutupi mata mereka, sehingga tidak melihat (baca: menyadari) bahwa orang yang bersama mereka adalah Tuhan Yesus. Karena itu, keluarlah teguran Yesus kepada mereka seperti dalam bacaan Luk. 24:25 tersebut.
Namun demikian, setelah mereka tiba di Emaus dan hendak makan bersama, Yesus memanjatkan doa syukur atas makanan tersebut dengan gaya (style) yang kedua murid tersebut tahu. Barulah mereka sadar bersamaan dengan gugurnya selaput yang menutupi mata mereka. Mereka pasti terkejut, ternyata selama dalam perjalanan yang panjang tersebut, Yesus menyertai mereka.
Setelah mereka sadar, tiba-tiba Yesus menghilang. Saat mereka merasakan dan melihat bahwa Yesus sudah bangkit, buru-buru mereka kembali lagi ke Yerusalem untuk menyampaikan fenomena spiritual yang barusan mereka alami. Kebangkitan Yesus membuat mereka bangkit dari ketidakpercayaan tersebut. (BTS)
