Bangkit dari Kesedihan

Bacaan: 1 Samuel 1:1-28

Ayat Emas:
Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, ait mataku Kau taruh ke dalam kirbat-Mu. — Mazmur 56:9A

Tanggal: 16 April

Hari itu saya berkunjung ke sebuah Panti Laras (panti untuk penyandang gangguan kesehatan mental/jiwa). Sambil melakukan suatu aktivitas, saya ngobrol dengan seorang ibu yang tampak sudah sehat dan segar.“Sudah berapa lama ibu di sini?” tanya saya kepada beliau.“Sudah sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun juga saya tidak bertemu suami dan anak saya,” jawab beliau. Wajah yang tadinya cerah menjadi muram karena menahan kesedihan.

Saya menjadi tak enak hati. Khawatir akan membuat beliau menjadi sangat emosional dan itu tidak baik untuk proses pemulihan kesehatan mentalnya, saya segera mengalihkan percakapan ke topik terkait aktivitas yang sedang kami kerjakan.

Kesedihan yang mendalam tampak jelas dari raut wajah, tarikan nafas dan getaran suara ketika ibu tersebut berbicara. Tentu sangat sedih rasanya jika tidak dapat bertemu dengan suami dan anak selama bertahun-tahun.

Hana, istri Elkana juga mengalami kesedihan yang berat hingga ia merasa hatinya pedih. Hana tidak dapat mengandung karena Tuhan telah menutup kandungannya. Selain itu, madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar karena Tuhan telah menutup kandungannya (1 Sam. 1:5-6).

Sama halnya dengan Hana dan ibu yang di Panti Laras itu, kesedihan dapat terjadi pada semua orang karena berbagai penyebab. Walauoun demikian mari belajar dari Hana! Ia membawa semua kesedihannya kepada Allah melalui doa.

Tuhan baik dan sangat mengasihi Hana. Tuhan melawat Hana bahkan menjawab doa-doanya. Hana bangkit dari kesedihan, sehingga wajahnya tidak muram lagi.

Saudara, berdoa kepada Bapa Surgawi adalah cara terbaik yang dapat kita lakukan ketika kita bersedih. Apapun yang menjadi penyebab kesedihan kita, berdoalah! Jika Allah menolong Hana, maka Ia juga pasti akan menolong kita bangkit dari kesedihan.    

Mari Kita Berdoa:

Kami membawa semua kesedihan kami kepada-Mu ya Bapa. Tolonglah kami Bapa, bangkitkanlah kami dari kesedihan kami. Kiranya kami dapat selalu bersukacita. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?