Bacaan:
Kata Simon Petrus kepada mereka: ”Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: ”Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. — Yohanes 21:3
Tanggal: 17 April
Apakah Saudara pernah putus asa? Banyak orang pernah mengalami putus asa. Ketika putus asa, kita merasa tidak memiliki semangat, gairah, antusias, dan lain-lain.
Demikian pula halnya dengan para murid Yesus. Sejak kematian Yesus, salah satu yang berkecamuk dalam diri mereka ada keputusasaan. Mereka kehilangan sosok Guru yang mengajarkan kehidupan dengan penuh kasih. Namun apa boleh buat, mereka tidak berdaya karena Guru mereka telah mati.
Meskipun Yesus mati, tetapi Allah membangkitkan-Nya dari kematian pada hari ketiga. Para murid pun mendengar kabar dari para perempuan bahwa Dia sudah bangkit. Tiba-tiba Yesus menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya tanpa ada Tomas di sana. Berikutnya menjawab keraguan Tomas, Yesus menampakkan diri-Nya kembali kepada Tomas dan murid-murid lainnya.
Berselang tempo, mereka cukup terhibur dengan penampakkan Yesus dengan tubuh kebangkitan-Nya. Akhirnya mereka kembali pada aktivitas rutin yang selama 3 tahun mereka tinggalkan karena mengikut Yesus. Simon Petrus dan murid-murid Yesus lainnya kembali menangkap ikan, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa (Yoh. 21:3).
Tentu mereka kembali putus asa bukan karena Yesus mati, tetapi hidup mereka tidak berarti lagi tanpa ada Yesus bersama mereka. Padahal sebelumnya Yesus sudah 2 kali menampakkan diri-Nya kepada mereka.
Di sini Yohanes mau menyampaikan bahwa mereka tentu putus asa saat kehilangan Yesus.Mereka seharusnya bersyukur bahwa Kristus telah bangkit, tetapi dalam kenyataannya mereka kembali ke masa lalunya dengan rutinitas lama. Yesus menghendaki mereka menjadi penjala manusia bukan penjala ikan.
Peristiwa pertama menangkap ikan tanpa hasil ini menjadi awal mereka mengikut Yesus. Selanjutnya, peristiwa kedua yang sama dengan peristiwa pertama menjadikan mereka saksi Kristus luar biasa di kemudian hari.
Jadi para murid sudah bangkit dari putus asa saat berjumpa dalam penampakkan Yesus yang ketiga. Lalu bagaimana dengan kita? Kita pun hendaknya menjadikan kebangkitan Kristus sebagai tonggak untuk bangkit dari putus asa. Mari bangkit bersama Kristus. (BTS)
